Waspadai 5 Gejala Sakit Berat pada Anak

By nova.id, Kamis, 2 Agustus 2012 | 00:04 WIB
Waspadai 5 Gejala Sakit Berat pada Anak (nova.id)

Begitu pula, sakit kepala yang disertai demam, pusing, muntah dan leher kaku juga perlu dievaluasi karena dapat mengindikasikan penyakit atau infeksi serius seperti asmeningitis yang tentunya akan memerlukan tindakan medis darurat.

Sakit kepala yang terlalu sering juga perlu diwaspadai dan dilaporkan pada dokter anak yang biasa menanganinya.

Ruam Kemerahan yang Meluas

Ruam yang diderita anak pada lengan atau kaki  pada umumnya tidak berbahaya. Begitu pula ketika Anda menyentuh ruam berubah menjadi putih, dan ketika dilepaskan kembali merah, biasanya tak perlu dikhawatirkan. Ini adalah beberapa jenis reaksi alergi maupun infeksi virus ringan.

Namun jika ruam kemerahan terjadi di seluruh tubuh, bintik-bintik berwarna merah atau ungu, tidak berubah putih ketika ditekan, dapat mengindikasikan sepsis atau meningitis. Periksakan  pada dokter untuk memastikan.

Begitu pula, ruam dan bintik merah yang muncul diiringi batuk keras dan muntah juga patut diwaspadai. Juga ruam yang las disertai gatal-gatal dan pembengkakan pada bibir perlu segera ke dokter. Pembengkakan dikhawatirkan akan meluas dan mengganggu pernapasan anak dalam waktu singkat.

Sakit Perut

Ketika anak mengalami gejala keracunan makanan atau gastroentreritis (kerapkali disebut flu perut), orang tua perlu memantau seberapa sering anak muntah dan diare.

Muntah dan diare ini dapat menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya tetap berikan cairan elektrolit setelah anak muntah untuk menghidrasi ulang tubuhnya. Jika kondisi memburuk, segera bawa ke dokter.

Begitu pula ketika anak muntah 3 kali di sore hari, atau 8 kali diare dalam 8 jam, maupun kombinasi muntah dan diare yang membuat anak lemas perlu diawasi secara ketat. Kadang-kadang ini juga memerlukan perawatan darurat.

Ingat, risiko anak yang mengalami dehidrasi lebih besar ketimbang orang dewasa.

Kaku Leher

 Leher kaku dapat merupakan gejala meningitis, kendati perlu observasi dokter untuk memastikannya. Ketika anak terlihat berdiri kaku, tak bisa menengok ke kanan dan kiri memang merupakan indikasi terjadi sesuatu dan lebih dari sekedar nyeri otot.

Meningitis kerap menimbulkan gejala leher kaku diikuti dengan demam, sensitif cahaya dan sakit kepala. Kendati leher kaku juga bisa disebabkan tidur berposisi tak sehat,  radang amandel dan sebagainya.

Sebaiknya bawa anak ke dokter untuk memastikan kondisi.

Laili/ dari berbagai sumber