Kenapa Pasangan Suka Bermasturbasi?

By nova.id, Minggu, 13 Maret 2011 | 17:03 WIB
Kenapa Pasangan Suka Bermasturbasi (nova.id)

LAGI-LAGI KOMUNIKASI

Melakukan masturbasi sama sekali tidak mengandung risiko. Namun supaya tidak timbul masalah pada pasangan, lakukan pagi-pagi sambil mandi atau ketika ia masih tidur. Setelah itu, tetaplah bersikap terbuka terhadapnya sebagai bagian dari komunikasi intim yang penting dipelihara oleh suami-istri.

"Diskusikan dengan terbuka apa saja yang menjadi masalah dalam hubungan seks bersama pasangan, termasuk keinginan untuk mempunyai anak," anjur Boyke. Misalnya, katakan kepada suami, "Daripada kamu 'buang-buang' seperti itu, mendingan diproses lebih lanjut. Bukankah kita ingin punya anak?" Sampaikan dengan bahasa yang enak, supaya tidak ada yang sakit hati.

Tiap pasangan juga berperan penting menentukan mengapa pasangannya lebih memilih masturbasi daripada hubungan seks. Tanyakan pada pasangan apa yang diinginkan, dan lakukan perubahan pada diri sendiri serta mau melakukan hal-hal yang diinginkan pasangan. Sebaiknya diskusikan berdua, apa yang bisa dilakukan supaya keduanya menikmati kepuasan dan sebagainya.

Sesekali tidak ada salahnya melihat pasangan yang sedang bermasturbasi. Perhatikan di titik mana dia merasa sangat terangsang, dan dengan tekanan yang seperti apa, sehingga bisa diulangi hal yang sama ketika berhubungan seksual dengannya. Dalam banyak hal, menyaksikan pasangan kita bermasturbasi bisa menjadi media untuk saling belajar memuaskan pasangan.

Masturbasi juga bisa menjadi salah satu variasi hubungan seks. Caranya, buat kesepakatan untuk menyaksikan pasangan kita bermasturbasi, dan ketika sudah di tengah jalan, selesaikan hal itu sebagai hubungan seks bersama pasangan.

Hal lain yang bisa dikomunikasikan misalnya, ketika istri baru melahirkan dan masih dalam masa nifas, tak apa-apa jika suami bermasturbasi. "Bahkan lebih baik lagi, bila istri bersedia melakukannya untuk suami tanpa penetrasi sehingga tidak membahayakan ibu tapi suami tetap terpuaskan. Yang penting istri terlibat di situ," ujar Boyke.

Jadi selama masturbasi dilakukan sesekali dan hubungan seks dengan pasangan masih jalan terus, maka tak ada masalah. Yang menjadi masalah, bila hubungan seks terhenti sama sekali dan pasangan lebih suka memuaskan dirinya dengan bermasturbasi. Itu sudah dapat dikategorikan sebagai perilaku seksual yang menyimpang.

Marfuah Panji Astuti