Berenang memang mengasyikkan buat anak. Tapi, jangan dikira tak ada bahayanya. Selain tenggelam, anak bisa terkena berbagai penyakit, dari panu sampai aneka infeksi.
Sebelumnya mana terpikir oleh kita bahwa anak bisa terkena infeksi dari kolam renang. Tapi, jangan keburu takut dulu, Bu-Pak. Apalagi sampai melarang anak berenang. Kasihan, kan, bila dia memang senang berenang. Lagi pula berenang banyak manfaatnya buat melatih seluruh motorik anak. Jadi, lebih baik kita simak penjelasan Dr. Karel AL Staa, Sp.A, dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, tentang bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan agar kita lebih berhati-hati.
1. PENYAKIT KULIT
Paling sering ditimbulkan dari kolam renang, ya, penyakit kulit akibat jamur. Biasanya tampak warna putih seperti panu. Bisa ditemui di wajah atau bagian tubuh lainnya. Tumbuhnya jamur ini tak langsung seketika. Semisal, anak berenang hari ini, besok terkena panu. Karena itu, terkadang orang tua yang anaknya suka berenang tidak menyadari bila anaknya terkena jamur dari kolam renang.
Yang jelas, kalau tidak disembuhkan jamur ini bisa melebar meski prosesnya lama dan perlahan tumbuhnya.
"Jamur, kan, merupakan kuman yang sangat sulit disembuhkan dan paling bandel. Jadi, umumnya sakit kulit karena jamur memang paling sulit sembuh. Meski sebetulnya termasuk yang bisa diatasi dan juga dicegah timbulnya."
Nah, bila sering timbul jamur, daya tahan kulit terhadap sesuatu dari luar menjadi menurun. "Bila seperti itu bisa terjadi radang kulit. Apalagi kalau digaruk di daerah yang gatal, ditambah kotor dari kuku, misalnya, bisa saja terjadi infeksi sekunder, akibat bakteri yang datang kemudian di tempat sama."
Untuk menghindari penyakit kulit, sebaiknya mencari kolam renang yang maintenance-nya benar secara teknis dan juga benar secara medis. Semisal air harus diganti, tingkat keasaman airnya juga selalu diukur, jangan asal masukkan kaporit saja. Sayangnya, kalaupun hal tersebut dilakukan, di Indonesia pada umumnya yang melakukannya bukanlah ahlinya. "Lebih sering penjaganya saja."
2. IRITASI MATA
Sebetulnya mata merupakan jaringan yang lebih halus dari kulit. Sedangkan saat berenang pastilah mata kontak langsung dengan air. Karena itu, bila konsentrasi kaporitnya tinggi bisa terjadi iritasi pada mata. "Untuk mencegahnya, pakailah kaca mata khusus untuk berenang." Tapi, bukan sekadar kacamata gaya, lo, karena harus memperhatikan pula ukurannya. "Harus pas agar dapat menahan air tidak masuk ke mata."
Iritasi pada mata, biasanya ditandai dengan mata berwarna merah. Nah, bila terasa gatal kemudian anak menguceknya atau mata terkena kotoran, maka bisa terjadi radang sekunder. Umumnya radang sekunder terjadi di sekitar jaringan konjungtiva (selaput lendir bagian dalam kelopak mata) yang disebut konjungtivitis. Keadaan ini akan lebih mungkin terjadi bila terdapat kuman tertentu, sementara daya tahan tubuh anak sendiri dalam keadaan lemah.
Memang iritasi mata tidaklah terlalu membahayakan, semisal mengakibatkan kebutaan.Namun, bila terjadi iritasi mata, anak harus segera dibawa ke dokter mata untuk dilihat jenis penyakitnya dan obat untuk iritasinya. "Tindakan pertama yang dapat dilakukan sebelum ke dokter, bisa dengan membersihkan mata anak menggunakan boorwater."