3. TELINGA KEMASUKAN AIR
Sebetulnya telinga merupakan jalan buntu. Jadi bila air masuk ke dalam lubang telinga akan terhalang oleh gendang telinga. Sehingga air yang masuk telinga akan keluar lagi. "Hal ini tidak menjadi masalah." Tapi, bila anak sedang flu, batuk dan pilek berat kemudian tetap berenang, bisa saja terjadi infeksi. "Karena bisa saja ada kuman yang masuk ke dalam telinga anak yang sedang flu. Nah, itu dapat merangsang gendang telinga menjadi jebol karena air yang masuk sehingga terjadilah infeksi." Infeksi ini dikenal orang dengan congekan.
4. AIR KOLAM TERTELAN
Selain mungkin konsentrasi kaporit yang tinggi, dalam air kolam renang bisa terdapat benda-benda asing. Ditambah lagi, kolam renang itu, kan, tidak bebas sama sekali dari air kencing.
Jadi, bayangkan jika kemudian air kolam itu tertelan anak. Memang untuk anak yang agak besar tak terlalu masalah. Tapi, bagaimana bila bayi dan balita? "Karena pencernaannya belum sempurna dan produksi enzimnya belum bagus, sehingga bisa terjadi gangguan pencernaan, seperti mencret, muntah dan lama-lama jadi sekunder infeksi di dalam usus atau muncul demam."
5. BAHAYA TENGGELAM
Selain bahaya bagi kulit, mata atau pencernaan, yang juga dikhawatirkan dari aktivitas berenang adalah tenggelam. Karena itu, bila anak berenang wajib didampingi orang tua atau orang dewasa lain. Kecuali itu, untuk pencegahan lagi,sebaiknya anak pakai baju pelampung.
Bila sampai kejadian tenggelam, segera lakukan pertolongan pertama dengan pernafasan mulut. Karena itu, pengelola kolam renang wajib memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama ini. Begitu pula orang-orang yang memiliki kolam renang pribadi di rumah.
Usai pertolongan pertama, bawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Manfaat Berenang
Bayi usia 3 bulan sudah bisa dikenalkan dengan berenang, lo, Bu. Tentu, tak perlu di kolam renang sungguhan dulu. Tapi, kata Karel, lakukan saja di rumah, entah di bath tub atau kolam renang plastik buatan dalam aneka ukuran.