Si Tukang Perintah

By nova.id, Rabu, 13 April 2011 | 17:03 WIB
Si Tukang Perintah (nova.id)

Apabila anak tetap mengulangi sikap bossy meskipun orangtua sudah memperingatkannya, terapkan time-out sesuai dengan usianya. Tentunya hal ini perlu dibicarakan sebelumnya dengan anak sehingga hukuman dirasa fair. Misalnya, meminta anak untuk duduk di pojok ruangan selama delapan menit (apabila usianya 8 tahun) dan memberhentikan sementara dari fasilitas yang ia dapatkan.

Berikan penjelasan bahwa Anda menerapkan time out karena sikapnya tersebut (bossy) dan minta anak untuk tidak mengulanginya lagi. Pastikan anak memahami perilaku yang kita harapkan dengan menanyakan, "Kalau kamu ingin teman bermain dengan kamu, bagaimana cara yang baik untuk berbicara dengan teman?" Jika anak mengerti, ia pasti akan menjawab, "Berbicara sopan dan bermain dengan akur bersama teman, Ma."

Konsisten Dampingi Anak

Agar anak tetap konsisten bersikap baik dan tidak melupakan pesan-pesan orangtua, tentunya orangtua juga harus konsisten mendampingi anak saat anak memperbaiki kebiasaannya.

Caranya, lakukan komunikasi yang hangat, ajak anak membicarakan dampak dari perilaku bossy. Misalnya, orang di sekitarnya tidak akan merasa nyaman dan dihindari oleh teman-teman.

Gunakan media buku cerita, film edukatif anak, atau dongeng dengan tema yang terkait. Dari cerita-cerita tersebut, anak dapat memperoleh pemahaman yang tepat tentang cara-cara berinteraksi yang tepat dengan orang lain dan menghindari sikap yang bossy.

Jika Orangtua Sibuk

Bekerja dan punya kesibukan di luar bukan berarti orangtua tak bisa mendidik anaknya agar tak bossy. Kurang dari 24 jam setiap harinya, Anda bisa membimbing anak terjauh dari sikap bossy. Caranya:

Berikan penilaian yang positif pada anak dan hargai setiap perilaku baik yang ditunjukkannya.

Jadilah role model bagi anak untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Melakukan kegiatan bersama keluarga yang melibatkan keterampilan berbagi dan bekerjasama.

Membaca buku-buku cerita, film edukatif, mengenai cara-cara berinteraksi yang tepat dengan orang lain di kala ada kesempatan.

Pada usia sekolah dasar, ajarkan cara-cara menjadi pemimpin tanpa menunjukkan sikap yang bossy.

Libatkan anak pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi, kerjasama, dan sikap kepemimpinan.

Ester Sondang