Pilah-pilih Playgroup

By nova.id, Senin, 11 April 2011 | 17:06 WIB
Pilah pilih Playgroup (nova.id)

Pilah pilih Playgroup (nova.id)

"Foto: Romy Palar "

Sebenarnya, pendidikan nonformal sudah bisa diberikan orang tua sejak anak lahir. Namun, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, banyak orang tua yang tidak bisa turun langsung mendidik anak-anak mereka.

Alasannya banyak, dari mulai kesibukan orang tua, pengasuh di rumah dianggap tidak tepat untuk membantu anak mengasah ketrampilannya, atau minimnya teman bermain Si Kecil di lingkungan rumah. Tapi, tak menutup kemungkinan, orang tua hanya ikut-ikutan dengan orang tua lain atau teman-teman anak. Jadi pentingkah playgroup? Ikuti penjelasan Meriyati Budiman, M.Psi., Psikolog Klinis RS Pondok Indah berikut ini.

Perhatikan Usia 

Menurut Meriyati, apapun alasannya, yang perlu dipahami para orang tua ketika memasukan anaknya ke playgroup adalah agar tumbuh kembang anak sesuai dengan tingkat usianya. Jika stimulus keterampilan yang diberikan tidak memerhatikan tingkatan usia, orang tua ibaratnya "mengantar" anak kepada keadaan yang membuatnya stres, bahkan trauma terhadap sekolah sampai proses perkembangan anak akan terhambat.

Jadi ada baiknya, sebelum orang tua memasukan anak ke play-group, harus memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini (early childhood education).

Pendidikan anak usia dini berarti pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah agar mereka memeroleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan emosional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sesuai dengan tingkat usianya.

Karena itulah taman kanak-kanak (TK) maupun playgroup menekankan pada prinsip bermain sambil belajar. Pasalnya bermain merupakan sarana yang efektif dalam upaya pengembangan kreativitas anak usia dini (prasekolah) secara motorik, sosial, juga kognitif.

Bicara soal usia, usia anak yang tepat untuk masuk playgroup adalah di usia 3-4 tahun (anak usia 5-6 tahun merupakan usia TK, persiapan masuk SD). Di usia ini, pada umumnya, kemampuan kognitif anak mulai berkembang dan tidak lagi terfokus pada perkembangan motorik atau manipulasi objek. Hal ini terlihat dengan perkembangan berbahasa yang sudah mulai kompleks, mulai tertarik/berminat akan banyak hal, mampu menerima instruksi, dan menyelesaikan masalah-masalah sederhana. Oleh karena itulah, keberadaan orang tua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan mereka pada pada hal-hal yang benar dan tepat.

Sekolah Bermain

Ajaran yang diadakan di taman bermain biasanya lebih dititikberatkan pada kegiatan bermain yang bertujuan merangsang tumbuh kembang anak, bukan pada kemampuan akademik. Jadi, setiap kegiatan anak melalui kelompok bermain akan baik hasilnya bila memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak itu sendiri. Misalnya, belajar membagi, bekerja sama dengan teman, mampu memahami perasaan orang lain, serta mampu mengendalikan emosi.

Banyak Manfaatnya

Pada dasarnya, selama playgroup yang dipilih menekankan bermain sambil belajar, menyekolahkan anak ke taman bermain tidak akan berdampak negatif pada anak. Berikut dampak positif yang bisa dirasakan anak ketika belajar di playgroup:

- Belajar beradaptasi dan interaksi sosial di lingkungan baru.

- Di taman bermain, anak bisa berkenalan dengan beberapa figur, seperti guru, satpam sekolah, ibu kantin, dan teman. Mereka juga bisa belajar untuk mengenal banyak karakter, misalnya teman yang pendiam, suka iseng, bersuara keras, dan sebagainya.

- Anak juga bisa berbagi dan belajar cara mengatasi hal-hal sederhana yang dihadapinya sehingga kemampuan sosial, kognitif, serta kreativitasnya berkembang.

Orang tua Mendampingi

Ternyata setiap keluarga atau orang tua mampu menciptakan playgroup sendiri di rumah. Kenapa? Karena playgroup tidak bergantung pada tempat atau lokasi Si Anak belajar, tetapi lebih pada pengalaman belajar atau bagaimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.

Nah, karena anak usia dini sifatnya relatif spontan, sangat natural, penuh semangat, serta menyenangkan, orang tua harus bersikap sesuai dengan karakter usia anak tersebut. Antusiaslah ketika mengajak anak belajar! Dengan sikap antusias, anak juga memperoleh pengalaman belajar yang penuh semangat.

Nah, pada akhirnya tak masalah jika orang tua memilih playgroup di luar atau dilakukan di rumah sendiri, yang terpenting adalah mengaplikasikannya terus menerus dalam kehidupan anak sehari-hari oleh orang tua di rumah.

Memilih Playgroup

Sebelum memasukan anak ke playgroup, perhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut:

Cari tahu tentang para tenaga pengajar yang dimiliki playgroup tersebut. Gurunya harus benar-benar mengerti pertumbuhan anak.

Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai playgroup yang akan dipilih.

Lihat secara langsung dengan melakukan observasi.

Kunjungi sekolah dengan mengajak anak, lihat respon anak dan dengarkan pendapatnya.

Perhatikan sarana pendukung seperti taman bermain yang nyaman, ruang belajar yang kondusif dan fasilitas lain yang mendukung perkembangan anak, serta kebersihan lingkungannya.

Perhatikan jarak antara sekolah dan rumah. Jangan sampai melelahkan anak, karena kondisi fit sangat memungkinkan anak lebih semangat.

Pahami dan sadari bahwa playgroup dititikberatkan pada kegiatan bermain yang bertujuan untuk merangsang tumbuh kembang anak, bukan pada kemampuan akademik.

 Ester Sondang