Patuhi Jam Biologis Anak (1)

By nova.id, Kamis, 24 Maret 2011 | 17:05 WIB
Patuhi Jam Biologis Anak 1 (nova.id)

Patuhi Jam Biologis Anak 1 (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto "

Sudah seminggu ini, setiap pagi, Doni (7) sulit sekali dibangunkan. Alasannya, "Doni masih ngantuk, Ma. Hari ini Doni enggak usah sekolah dulu, ya." Mama Doni bingung kenapa anaknya bisa mengantuk dan menjalani kesehariannya dengan kurang bersemangat. Memang, sejak masuk sekolah dasar, aktivitas Doni semakin padat, tapi anak sulungnya itu tak pernah tidur larut malam, kok.

Ternyata menurut dokter anak, Doni mengalami kekurangan tidur kronis karena aktivitasnya yang baru ini tidak sesuai dengan jam biologisnya. Lho, kok bisa? Apa itu jam biologis anak?

Saat Tepat Produktif

Fabiola P Setiawan, M.Psi,. Psikologi Terapan UI, mengartikan jam biologis sebagai waktu tertentu di dalam tubuh manusia yang menentukan saat-saat yang tepat untuk menunjukkan produktivitas yang optimal. Agar tujuan ini terlaksana dengan baik, manusia perlu menyesuaikan jadwal aktivitas kita dengan jam biologisnya.

Salah satu yang termasuk dalam jam biologis manusia, tidak terkecuali anak, adalah kebutuhan tidur. Apabila manusia diberikan kesempatan untuk tidur sesuai dengan jam biologisnya, maka mereka dapat lebih efektif dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari.

Penjelasan lebih rinci mengenai jam biologis tidur anak yang disesuaikan dengan perkembangan usia, bisa dilihat di sini:

- Pada masa bayi (3-11 bulan) butuh 14-15 jam tidur per hari.

- Pada masa toddler (1-2 tahun) butuh 12-14 jam tidur per hari.

- Pada masa prasekolah (3-6 tahun) butuh 11-13 jam tidur per hari.

- Pada masa sekolah (di atas 6 tahun) butuh 10-11 jam tidur per hari.

Jangan Sampai Terganggu

Lantas apa yang terjadi jika anak beraktivitas tapi tidak sesuai dengan jam biologisnya? Hal itu tentunya dapat memengaruhi produktivitasnya, bahkan perkembangan anak Anda. Seperti:

1 Kurang Tidur

Anak yang kekurangan waktu tidur sulit memusatkan perhatian atau mudah terbawa emosi. Sedangkan anak yang cukup tidur, dapat terlihat lebih menyenangkan dan lebih waspada terhadap informasi yang diberikan oleh lingkungan sekitar.

2 Perkembangan Otak Terganggu

Bila dikaitkan dengan pengaruh tidur pada perkembangan otak, tidur yang cukup akan memberikan kesempatan pada otak untuk mendapatkan stimulasi dari dalam, yaitu berupa pembentukan zat-zat tertentu yang dibutuhkan otak dan konsolidasi memori.

3 Hormon Terganggu

Sedangkan dari sisi produksi hormon, saat tidur terjadi peningkatan produksi hormon pertumbuhan. Sel-sel yang rusak akan digantikan oleh sel-sel yang baru ketika anak tertidur. Bisa dibayangkan, bagaimana nasib sel-sel rusak itu jika anak Anda kurang tidur?

4 Lebih Emosional

Dari sisi kondisi emosi, anak yang cukup tidur dapat lebih mengendalikan emosi dan tidak mudah meledak-ledak dalam mengungkapkan perasaannya. Mereka juga dapat lebih tenang ketika menghadapi persoalan sehari-hari.

 Ester Sondang/ bersambung