"Sesungguhnya, semakin Anda beralih pada makanan, semakin insecure Anda dibuatnya. Karena skill psikologikal seperti otot, semakin tak digunakan semakin Anda kehilangan kemampuan," tegas Roger.
Roger menyarankan, mengembangkan pemikiran maupun keterampilan baru dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri. Ini juga akan menghentikan pola makan emosional yang dimiliki.
3. Hubungan Anda Tak Pernah Lebih Baik
Saat makanan menjadi 'teman' atau 'kekasih pengganti' akan mengurangi keintiman Anda bersama pasangan. "Hubungan manusia perlu dibangun dengan kerja keras tetapi semua orang yang berkoneksi dengan makan belebih tak pernah menggantikan cintanya," ungkap Roger.
Ketika Anda makan saat kesepian atau mengalami masalah dalam hubungan, Anda mungkin menemukan kenyamanan sesaat. Seiring berjalannya waktu, Anda akan semakin makan berlebih dan makin berlebih lagi untuk memenuhi kebutuhan hubungan Anda. Semakin menggunakan makanan untuk alasan ini, tanpa disadari Anda kian tak termotivasi untuk mengembangkan keterampilan sosial baru. Juga tidak menyelesaikan masalah di dalam hubungan itu sendiri.
Lakukan sesuatu yang membuat hubungan lebih memuaskan dan ini akan membantu Anda merasa dekat dengan pasangan. Seperti ketika Anda berusaha membatasi asupan makana dan berolah raga lebih banyak, hubungan juga perlu dibina dengan kerja keras.
Mulailah melihat cara Anda menggunakan makanan sebagai mekanisme coping sebagai langkah awal. Lalu pergunakan sebagai pengarah menuju masa depan yang lebih baik dengan mengembangkan diri dan keterampilan baru.
Ketika fokus hidup Anda lebih terarah akan semakin sedikit kelebihan makanan yang dikonsumsi. Hasilnya, kehidupan akan lebih memuaskan dan penurunan berat badan menjadi bonus tambahannya.
Tak sulit untuk menerapkannya, cukup tancapkan motivasi pada hari ini dan lihat hasilnya dalam 14 hari ke depan.
Selamat mencoba!
Laili / dari berbagai sumber