Menghitam
Kulit berwarna coklat memang nampak lebih eksotis. Namun paparan sinar ultraviolet yang menyebabkan kulit menghitam, juga merusak sel. Kerusakan ini akan mempercepat efek penuaan dini pada kulit. Dalam jangka panjang akan muncul keluhan-keluhan lain yang lebih serius jika tidak segera ditangani. Saat matahari sangat terik, gunakan tabir surya dengan SPF 30.
Terbakar Matahari (tingkat pertama)
Efek langsung akibat sinar UV matahari adalah kulit yang tebakar. Terbakarnya kulit akibat sinar matahari ada dua jenis, tingkat pertama dan kedua. Kulit yang terbakar matahari di tingkat pertama memiliki ciri kemerahan, panas saat disentuh serta terasa nyeri ringan. Ini disebabkan luka bakar tingkat pertama di lapisan luar kulit.
Kulit yang terbakar matahari biasanya muncul setelah beberapa jam di bawah paparan sinar matahari dan dapat berlangsung hingga seminggu. Umumnya, nyeri dan kemerahan akan memudar dengan sendirinya. Namun jika nyeri yang dirasakan cukup mengganggu Anda bisa mengompres bagian yang terbakar dengan kompres dingin, lidah buaya, krim pelembab maupun obat-obatan (aspirin/ibuprofen).
Terbakar Matahari (tingkat II)
Pada level yang lebih parah, kulit yang terbakar sinar matahari bisa menyebabkan rusaknya lapisan kulit hingga lapisan bagian dalam serta mengenai ujung saraf. Ini menyebabkan nyeri yang lebih parah dan butuh waktu lebih lama untuk sembuh.
Ciri yang nampak mulai dari kemerahan, pembengkakan dan bahkan melepuh. Jika kulit melepuh, upayakan agar luka lepuh jangan sampai pecah. Lepuhan yang terbentuk adalah sumber perlindungan dan kelembaan. Jika pecah, risiko terjadinya infeksi semakin besar. Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi terbakar matahari tingkat II.
Keriput
Sinar matahari dapat membuat kulit mengalami penuaan dini dengan terbentuknya keriput-keriput. Siniar ultraviolet ini menyebabkan kerusakan pada serat kulit yang disebut elastin. Seiring berjalannya waktu, kerusakan serat menyebabkan kulit melorot, meregang dan kehilangan elastisitasnya.
Warna Kulit Tidak Merata