Paparan sinar matahari yang terlalu banyak dapat membuat warna kulit tidak merata atau terjadi pigmentasi. Beberapa area akan menjadi lebih gelap, sementara lainnya lebih terang.
Sinar matahari juga dapat menyebabkan perubahan permanen pada pembuluh darah kecil di sekitar permukaan kulit sehingga memberi kesan kemerahan pada penampilan kulit.
Bintik-bintik
Sinar matahari juga biang terjadinya bintik-bintik di kulit. Terutama pada ras berkulit putih, bintik-bintik kulit akan semakin mudah keluar saat sering terpajan sinar matahari.
Sebetulnya bintik bukan hanya memberikan dampak pada estetika namun juga risiko kesehatan. Beberapa kaker bermula dari bintik-bintik di kulit.
Coba konsultasikan dengan dokter mengenai ukuran, bentuk dan perubahan warna kulit apabila curiga terjadi sesuatu pada kulit.
Melasma (Masker Kehamilan)
Melasma (chloasma) ditandai dengan bercak cokelat pada seputar hidung, pipi, dahi, dan dagu. Kendati kerap biasanya disebut "topeng kehamilan," pria juga bisa mengidapnya.
Pada kasus kehamilan, melasma dapat hilang sendiri setelah usai melahirkan. Melasma dapat diobati dengan krim dan produk obat bebas.
Sebaiknya lakukan langkah pencegahan sebelum melasma menjadi parah, dengan menggunakan tabir surya setiap saat jika memiliki melasma. Sinar matahari dapat memperburuk melasma.
Spot Kulit karena Penuaan (solar lentigines )
Bintik coklat atau abu-abu di wajah yang mengganggu, kadangkala bukan disebabkan oleh penuaan alami. Bintik-bintik penuaan atau solar lentigines adalah bintik yang mucul dari hasil dari paparan sinar matahari. Itulah mengapa mereka kerap muncul di beberapa area yang sering terpapar matahari, seperti wajah, tangan, dan dada.