Jika Suami Penakut

By nova.id, Rabu, 10 November 2010 | 17:01 WIB
Jika Suami Penakut (nova.id)

Sedangkan jika dirasa sudah sangat mengganggu ada baiknya konsultasikan dengan ahli, yakni psikolog, psikiater, dan konselor. Ada beberapa jenis terapi yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Antara lain dengan teknik pemaparan, yakni justru mengajak individu menemui apa yang ditakutinya. Tentunya tidak asal dipertemukan, melainkan dengan metode-metode khusus.

TAKUT PADA HAL-HAL IRASIONAL

Latar belakang para suami yang takut pada hal-hal irasional ini sedikit banyak juga disebabkan oleh salahnya pola asuh. Menakut-nakuti anak dengan hal-hal irasional hanya agar mau melakukan hal-hal sederhana. Contohnya, anak ditakuti-takuti akan dibawa kantong wewe kalau tak mau makan.

Untuk mengatasinya, cobalah ajak suami untuk lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Tak ada salahnya berdialog dengan tokoh agama. Dengan begitu suami dapat melihat masalah ini dari perspektif yang berbeda dan dapat mendudukkan ketakutannya sesuai proporsinya. Namun, bila keadaannya sudah sangat parah, ada baiknya segera hubungi ahli, dalam hal ini psikolog/psikiater. Dengan cara ini diharapkan dapat tergali akar ketakutan yang sebenarnya. Beberapa terapi psikologi dapat digunakan untuk kasus ini.

KETAKUTAN PADA HAL-HAL LAIN

Ketakutan lain yang juga sering dijumpai adalah ketakutan yang ada hubungannya dengan sosialisasi. Misalnya takut tampil di muka umum, takut "berurusan" dengan tetangga, takut bicara dengan orang-orang yang baru dikenal dan sebagainya.

Latar belakang hal-hal tersebut kurang lebih sama, yaitu pola asuh yang kurang tepat sejak kecil, seperti dilarang bergaul dan sebagainya. Atau adanya pengalaman buruk seputar sosialisasi yang tidak terselesaikan sewaktu kecil dan terbawa sampai dewasa. Bisa juga ada asosiasi antara apa yang pernah dialami dengan hal-hal buruk lainnya, hingga menghasilkan ketegangan bahkan fobia di bawah sadar.

Cara mengatasinya, tunjukkan pada suami bagaimana seharusnya "berhubungan" dengan orang lain. Misalnya dengan mengajaknya jalan-jalan keliling kompleks dan menyapa para tetangga yang dijumpai. Tunjukkan (tanpa menggurui) bahwa bicara dan bersosialisasi dengan orang lain tidaklah menyeramkan seperti yang dibayangkannya.

TIPS BAGI SUAMI

Beberapa hal berikut disarankan oleh Nina bagi para suami yang memiliki masalah seperti di atas.

* Bicarakan ketakutan ini dengan orang lain, sehingga tidak merasa sendirian mengalaminya.

* Cari tempat yang tenang bila tiba-tiba merasa takut, pada apa pun. Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan bayangkan hal-hal yang menyenangkan.

* Yakinkan diri bahwa objek yang ditakuti sebenarnya tidak berbahaya.

* Katakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak akan mudah dikalahkan oleh rasa takut.

Marfuah Panji Astuti