"Yuk, Nak, Kita Nonton!" (1)

By nova.id, Jumat, 11 Maret 2011 | 17:01 WIB
Yuk Nak Kita Nonton! 1 (nova.id)

Satu-satunya batasan yang merupakan hak orang tua adalah menentukan apakah film yang dipilih anak masuk dalam kategori layak tonton untuk anak-anak (lihat boks Pahami Parental Guide). Selain itu, Anda juga perlu tahu isinya. Misalnya film yang menampilkan anjing seperti Marley and Me, namun ternyata film tersebut bukanlah film untuk anak-anak seperti halnya Bolt. Atau, film animasi berbentuk 3D seperti Avatar yang jelas bukan untuk anak-anak di bawah umur, tetapi ajaklah menonton film animasi seperti Tangled atau Gnomeo and Juliet, misalnya.

Gampang kok, cari tahu saja di majalah dan situs yang membahas sinopsis film.

"Kok Mereka Ciuman?"

Nah, meski banyak film anak tak "hanya" berupa kartun atau superhero, biasanya ada juga bumbu-bumbu percintaan malah suka terselip adegan kekerasan. Ketika menonton bersama dan adegan semacam ini muncul, beri tahu ia mengenai nilai-nilainya, apa yang tidak baik atau baik untuk dilakukan.

Bila ada adegan percintaan, berciuman biasanya, beritahukan kepada Si Kecil bahwa itu tidak boleh dilakukan oleh anak kecil, dan sebaiknya ia menutup mata dengan tangan ataupun bantal jika menemukan adegan seperti itu. Jadi, jika ia bertanya "Kenapa mereka ciuman?" jelaskan arti kissing, mengapa Superman memiliki pacar, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, pada rutinitas menonton bersama di rumah, Anda bisa menjelaskan perihal adegan-adegan semacam ini. Sehingga Si Kecil pun tak terlalu kaget ketika melihatnya di bioskop. Pembicaraan mengenai seks pada level dasar ini selain dapat meningkatkan kedekatan hubungan  dengan buah hati, juga mengajarkan anak mengenai pendidikan seks padanya secara perlahan.

Yang jelas, siapkan diri Anda sebaik mungkin, karena anak-anak biasanya memiliki pertanyaan yang mengejutkan di setiap kesempatannya.

Memetik Pesan

Sehabis menonton, tak ada salahnya memancing kekritisan anak dengan bertanya anak apa yang ia dapatkan dari film tadi atau jelaskan intisari yang perlu dipetik dari film tersebut. Misalnya jangan pernah takut bermimpi dan meraihnya. Jadi, sambil menonton, anak juga belajar dari apa yang ditontonnya, Andapun belajar untuk lebih lagi memahami tumbuh kembang buah hati Anda.

Selamat menonton di bioskop bersama buah hati tersayang!

Afra Mayriani / bersambung