Pengobatan Kanker: Makin Dini, Makin Baik

By nova.id, Jumat, 2 Maret 2012 | 22:09 WIB
Pengobatan Kanker Makin Dini Makin Baik (nova.id)

Ada beberapa jenis obat untuk kemoterapi. Untuk kanker payudara, misalnya, diberikan obat tertentu setelah dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, dinilai lagi estrogen reseptornya. "Jika positif, terapi hormonal masih bisa diberikan. Dari hasil itu juga bisa dilihat prognosisnya (perkiraan perjalanan suatu penyakit)," jelas dr. Arman.

Banyak pasien yang mengatakan bahwa kemoterapi sakit dan tidak nyaman. Menurut dr. Arman, kemoterapi bersifat individual. "Efek sampingnya memang ada, antara lain mual, muntah, atau rambut rontok. Tetapi, selain pasien yang muntah-muntah setelah menjalani kemoterapi, ada juga pasien yang biasa-biasa saja, kok," ujarnya.

Dr. Arman menegaskan bahwa anggapan ini lebih karena informasi yang salah, tingkat pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang jelek, dan sebagainya. "Apalagi, umumnya pasien Indonesia datang sudah dalam stadium lanjut. Padahal, seandainya pasien datang pada saat stadium dini dan ditangani sesuai protokol, prognosisnya akan bagus," tuturnya.

Pasien yang tengah menjalani kemoterapi juga tidak dianjurkan untuk hamil. Sebaiknya jangan punya anak dulu minimal tiga tahun. Pasalnya kita tidak tahu sel kankernya bakal seperti apa. Misalnya begitu hamil,  estrogen akan meningkat. Sehingga yang tadinya sel sudah stop tumbuh, kemudian dirangsang lagi oleh estrogen.

Terapi Hormonal

Berbeda dengan kemoterapi yang bisa menjangkau sebaran kanker, radiasi menangani sel tumor lokal. Oleh karena itu, radiasi biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi yang digunakan untuk menjangkau sebaran jauh.

Radiasi biasanya diberikan untuk pasien stadium 3, sementara kemoterapi bisa diberikan pada pasien stadium 1 atau 2. "Apalagi kalau kelenjar getah beningnya positif, usia pasien progresif, sebaiknya diberi kemoterapi setelah operasi supaya tuntas," jelas dr. Arman.

Terapi hormonal diberikan untuk pasien pre-menopause dan post-menopause. Untuk pasien pre-menopause biasanya diberikan obat antiestrogen. Pada pasien post-menopause, reseptor estrogen sudah rendah, sehingga diberikan obat golongan antiestrogen. "Biasanya, prognosis kanker pada pasien yang usianya lebih tua lebih bagus dibandingkan pasien kanker usia muda. Ini karena estrogennya yang sudah rendah," tambah dr. Arman.

Estrogen memang bersifat karsinogenik atau merangsang sel-sel kanker. Di usia muda, pertumbuhan sel kanker lebih progresif (lebih cepat), sehingga penanganannya pun harus lebih cepat. Biasanya,  pasien di usia produktif akan diberikan kemoterapi post-operasi karena sifatnya yang progresif. Begitu juga pada wanita hamil. Kehamilan dengan kanker lebih kompleks. Misalnya, harus dilihat hamil anak ke berapa. "Kalau anak keempat mungkin tidak ada masalah. Tapi kalau anak pertama, harus dilihat lagi usia kehamilannya trimester berapa, dan sebagainya."

Sementara pengobatan paliatif adalah pengobatan untuk pasien kanker stadium lanjut. Prinsip pengobatan ini adalah memberikan pengobatan tambahan untuk mengurangi keluhan pasien. Misalnya, jika pasien kesakitan, diberikan obat nyeri. Pasien tidak bisa tidur, diberi obat supaya bisa tidur, dan sebagainya.

Kuncinya, Pola Hidup Sehat

Kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker merupakan cara untuk mencegah kanker.

- Kurangi makanan yang mengandung bahan kimia dan lemak berlebihan.- Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan.- Perbanyak konsumsi makanan segar.- Kurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama.- Batasi minuman alkohol.- Hindari kebiasaan merokok.- Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres.- Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

Hasto Prianggoro