Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker juga sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Menurut Dr. Arman Muchtar, Sp.B (K) Onk., tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal (neoplasm). Tumor dibagi ke dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Contoh tumor jinak adalah tumor jinak di payudara, di kulit, di jaringan lunak, dan sebagainya. Sementara kanker sendiri adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Sifat-sifat kanker antara lain pertumbuhan yang cepat, perubahan sel cepat dan tidak terkontrol, dan yang paling ditakuti adalah metastatis (penyebaran jauh). Biasanya, sel kanker menyebar ke tulang, hati, paru dan otak. "Itulah makanya kanker perlu ditangani secara dini supaya tidak sampai menyebar kemana-mana," lanjut dokter Konsultan Bedah Tumor dari RS Premier Bintaro ini.
Meski penyebab pastinya belum diketahui, kanker disebabkan oleh banyak faktor, dari faktor genetik, pola makan, iritasi atau radiasi dari luar, dan sebagainya. Sekarang ini, yang paling banyak adalah pola makan yang tidak sehat. Di antaranya, makanan yang mengandung bahan kimia dan mengandung lemak sehingga menyebabkan sel berubah. Usia penderita juga semakin muda, karena pola makan dan bahan kima yang makin merajalela tadi.
Stadium Dini
Kanker bisa ditangani dengan baik jika pasien datang pada stadium dini. Apalagi, teknologi pengobatan yang kini semakin berkembang. Pengobatan kanker sendiri terdiri dari salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur, antara lain pembedahan (surgery), kemoterapi, penyinaran (radiasi), peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi), pengobatan dengan hormon, dan paliatif.
Hasil pengobatan tergantung pada stadium atau tingkatan kanker. Kanker stadium 1-2, prognosisnya akan lebih bagus. "Kita nilai dari tingkat survival-nya, yaitu 5 atau 10 tahun. Kanker stadium 1 prognosisnya di atas 90 persen, stadium 2 80-90 persen, stadium 3 50-60 persen, sementara stadium 4 di bawah 50 persen," jelas dr. Arman.
Stadium 1 dan stadium 2 dianggap sebagai stadium awal atau dini. Stadium 3A, ukuran sel kanker sudah cukup besar (di atas 5 cm), tapi belum terjadi penyebaran jauh. Stadium 3B, penyebaran sel kanker sudah sampai ke kulit dan otot bawah, tetapi belum terjadi penyebaran jauh. Sementara stadium-stadium lanjut sudah terjadi penyebaran sampai ke hati, tulang, dan paru.
"Untuk stadium 4, prosedur operasi sudah tidak bisa dilakukan. Pengobatannya adalah dengan kemoterapi, radiasi, dan terapi hormonal, serta paliatif untuk stadium lanjut," lanjutnya.
Memutus Siklus
Salah satu terapi untuk kanker adalah kemoterapi. Prinsip kerja kemoterapi adalah untuk tumor-tumor yang dianggap sudah menyebar secara mikro maupun secara jelas. Apalagi jika sudah terjadi penyebaran jauh, misalnya sudah sampai kelenjar getah bening. Kemoterapi bekerja memisah siklus rantai sel kanker, sehingga sel yang tadinya cepat tumbuh diputus, sehingga akhirnya tidak terjadi pembelahan yang tidak normal.
Ada beberapa jenis obat untuk kemoterapi. Untuk kanker payudara, misalnya, diberikan obat tertentu setelah dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, dinilai lagi estrogen reseptornya. "Jika positif, terapi hormonal masih bisa diberikan. Dari hasil itu juga bisa dilihat prognosisnya (perkiraan perjalanan suatu penyakit)," jelas dr. Arman.
Banyak pasien yang mengatakan bahwa kemoterapi sakit dan tidak nyaman. Menurut dr. Arman, kemoterapi bersifat individual. "Efek sampingnya memang ada, antara lain mual, muntah, atau rambut rontok. Tetapi, selain pasien yang muntah-muntah setelah menjalani kemoterapi, ada juga pasien yang biasa-biasa saja, kok," ujarnya.
Dr. Arman menegaskan bahwa anggapan ini lebih karena informasi yang salah, tingkat pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang jelek, dan sebagainya. "Apalagi, umumnya pasien Indonesia datang sudah dalam stadium lanjut. Padahal, seandainya pasien datang pada saat stadium dini dan ditangani sesuai protokol, prognosisnya akan bagus," tuturnya.
Pasien yang tengah menjalani kemoterapi juga tidak dianjurkan untuk hamil. Sebaiknya jangan punya anak dulu minimal tiga tahun. Pasalnya kita tidak tahu sel kankernya bakal seperti apa. Misalnya begitu hamil, estrogen akan meningkat. Sehingga yang tadinya sel sudah stop tumbuh, kemudian dirangsang lagi oleh estrogen.
Terapi Hormonal
Berbeda dengan kemoterapi yang bisa menjangkau sebaran kanker, radiasi menangani sel tumor lokal. Oleh karena itu, radiasi biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi yang digunakan untuk menjangkau sebaran jauh.
Radiasi biasanya diberikan untuk pasien stadium 3, sementara kemoterapi bisa diberikan pada pasien stadium 1 atau 2. "Apalagi kalau kelenjar getah beningnya positif, usia pasien progresif, sebaiknya diberi kemoterapi setelah operasi supaya tuntas," jelas dr. Arman.
Terapi hormonal diberikan untuk pasien pre-menopause dan post-menopause. Untuk pasien pre-menopause biasanya diberikan obat antiestrogen. Pada pasien post-menopause, reseptor estrogen sudah rendah, sehingga diberikan obat golongan antiestrogen. "Biasanya, prognosis kanker pada pasien yang usianya lebih tua lebih bagus dibandingkan pasien kanker usia muda. Ini karena estrogennya yang sudah rendah," tambah dr. Arman.
Estrogen memang bersifat karsinogenik atau merangsang sel-sel kanker. Di usia muda, pertumbuhan sel kanker lebih progresif (lebih cepat), sehingga penanganannya pun harus lebih cepat. Biasanya, pasien di usia produktif akan diberikan kemoterapi post-operasi karena sifatnya yang progresif. Begitu juga pada wanita hamil. Kehamilan dengan kanker lebih kompleks. Misalnya, harus dilihat hamil anak ke berapa. "Kalau anak keempat mungkin tidak ada masalah. Tapi kalau anak pertama, harus dilihat lagi usia kehamilannya trimester berapa, dan sebagainya."
Sementara pengobatan paliatif adalah pengobatan untuk pasien kanker stadium lanjut. Prinsip pengobatan ini adalah memberikan pengobatan tambahan untuk mengurangi keluhan pasien. Misalnya, jika pasien kesakitan, diberikan obat nyeri. Pasien tidak bisa tidur, diberi obat supaya bisa tidur, dan sebagainya.
Kuncinya, Pola Hidup Sehat
Kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker merupakan cara untuk mencegah kanker.
- Kurangi makanan yang mengandung bahan kimia dan lemak berlebihan.- Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan.- Perbanyak konsumsi makanan segar.- Kurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama.- Batasi minuman alkohol.- Hindari kebiasaan merokok.- Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres.- Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
Hasto Prianggoro