'Melabrak' Kekasih Gelap Suami

By nova.id, Sabtu, 3 Juli 2010 | 00:40 WIB
Melabrak Kekasih Gelap Suami (nova.id)

IBU T, di Bandung

"Gara-gara suami memiliki simpanan, aku pernah menderita depresi berat dan didiagnosis mengalami 9 gangguan kejiwaan. Mulai kecemasan, paranoid, skizoprenia, dan lain-lain. Ini tidak lain karena ketidakberdayaanku melawan sikap suami yang menyakitkan. Dia memiliki wanita simpanan tapi aku tidak berani melabrak wanita itu atau melawan suami. Mungkin karena keluarga suamiku memiliki kedudukan tinggi.

Jadi aku hanya pasrah dan sangat ketakutan kalau wanita itu mengirimku SMS berisi teror. Hari demi hari kujalani dengan penuh tekanan. Aku mulai mengalami ketakutan-ketakutan yang tidak wajar. Misalnya, aku tidak berani jalan-jalan ke mal, karena khawatir melihat 'maduku' jalan-jalan bersama suami. Bahkan setiap kulihat mobil yang bermerek sama dengan yang dimiliki suamiku, hatiku langsung berdegup kencang. Akhirnya aku lebih sering mengurung diri di rumah orangtuaku.

Atas saran teman, aku menemui psikolog. Dialah yang memberikanku motivasi agar bangkit dan mempertemukanku dengan suami di ruang konsultasi. Kami berdiskusi tentang masalah yang dihadapi masing-masing, lalu mencoba mencari penyelesaian. Dari situlah, suamiku mulai berubah. Dia sadar dan berjanji akan memutuskan hubungan dengan pacarnya. Padahal, dia mengakui hampir saja mau menikahi pacarnya itu dua bulan lalu. Saya pun sangat bersyukur. Keluarga kami masih disayangi Tuhan hingga tetap erat."

BATALKAN PERNIKAHAN KEDUA

Ibu J, di Jakarta

"Aku memergoki langsung suami sedang berkencan di sebuah hotel. Ceritanya, aku mendapat voucher menginap gratis di sebuah hotel berbintang dari kantorku. Aku langsung mengajak ketiga anakku untuk menginap bersama. Suami tidak kuajak karena katanya dia sedang banyak pekerjaan dan harus lembur di kantornya.

Saat masuk ke parkiran hotel, aku kaget bukan kepalang. Mobil suamiku terparkir di sana. Hatiku tambah berdegup kencang ketika melihat suami merangkul mesra seorang wanita muda. Saya tidak perlu menceritakan bagaimana kemarahan saya saat itu. Juga reaksi anak-anak yang melihat langsung papanya berselingkuh. Dari informasi suami diketahui, dia telah menikah sah dengan wanita muda itu. Tentu dilakukan dengan sangat rapi hingga tidak saya ketahui.

Atas saran ahli hukum, saya menempuh jalur hukum dan langsung membatalkan pernikahan kedua suami. Semua mulus. Tanpa ada perlawanan karena istri kedua suamiku juga merasa dibohongi. Saat berkenalan, suamiku ternyata mengaku sebagai bujangan. Meski sudah mengaku insyaf, rasanya saya tidak bisa mempercayai suami 100%."

ANAK, TAMENG KEUTUHAN KELUARGA

IBU K, di Bogor

"Aku mulai curiga suami punya wanita lain sejak sifat dan temperamennya berubah drastis. Sosok yang kukenal penyabar itu berubah menjadi sangar. Dia tidak segan membentakku hanya karena melihat posisi piring di dapur berantakan. Dia juga sepertinya memancing agar kemarahanku meledak.