Agar asupan Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan lebih optimal, gunakan panduan sederhana ini untuk membantu para ibu yang baru menyusui anaknya.
Posisi Mulut Bayi
Pastikan seluruh mulut bayi mencakup lingkaran hitam (are-ola) payudara. Pastikan pula, bibir atas dan bawah bayi tergulung keluar, serta mulut bayi benar-benar terbuka lebar. Bila tidak, coba sisipkan jari Anda di antara gusi dan payudara, angkat bibir agar tergulung keluar. Cara ini bertujuan untuk memaksimalkan daya hisap bayi saat menyusu.
Kedua Payudara
Tawarkan pada bayi untuk menyusu dari kedua payudara dalam sekali menyusui untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan asupan cairan bayi.
Basuh dengan Air Susu
Tidak hanya seusai menyusui, tetapi sebelum menyusui areola dan puting dioles dengan ASI dan seusai menyusui usap puting dengan beberapa tetes air susu ibu. Setelah kering, barulah tutup puting dengan bantalan menyusui, bra dan pakaian. Ini untuk menjaga puting payudara tidak terlalu kering.
Nyeri Puting
Pada beberapa hari pertama menyusui, terkadang puting terasa nyeri, ini terjadi karena belum sempurnanya pelekatan mulut bayi ke areola ibu. Umumnya, perih akan hilang seiring air susu mulai mengalir. Namun bila rasa nyeri tidak kunjung hilang disertai darah, konsultasikan dengan dokter anak atau konsultan laktasi.
Jaga Asupan Cairan
Bila memutuskan untuk menyusui secara eksklusif, jaga kecukupan asupan cairan dan kebutuhan nutrisi Ibu. Jangan lupa pula, cukupi kebutuhan tidur.
Hati-hati dengan Obat
Sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter bila Anda merasa perlu untuk mengonsumsi obat-obatan.
Perhatikan Frekuensi
Kebanyakan bayi menyusu dengan frekuensi 1 ½ hingga 2 ½ jam sekali di bulan pertama. Ini dikarenakan air susu ibu lebih cepat dicerna ketimbang susu formula. Meski Anda tak dapat memastikan berapa mililiter ASI yang telah dikonsumsi, pastikan saja bila ia sudah menyusu tiap 2 hingga 3 jam. Atau, ia sudah menghabiskan setidaknya 6 hingga 8 popok sehari. Lebih akuratnya, pastikan anak bertambah berat badan 1 pon atau 0,45 kg per bulan.
Tak Membuat Gigi Rusak
Memberi ASI di malam hari tidak membusukkan gigi bayi, justru ASI adalah makanan sehat bagi gigi bayi. Namun jangan mencampur ASI dengan makanan/ minuman manis, karena akan mempercepat kerusakan gigi.
Bila ASI Berhenti
Jangan dulu panik dan frustasi jika ASI berhenti setelah menyusui beberapa hari. Ini adalah mekanisme tubuh Ibu yang mengenali dan memroduksi susu sesuai kebutuhan bayi.
Bila Anda mampu bertahan, tidak menambal kebutuhan bayi dengan susu formula 4 hingga 6 minggu pertama, tubuh akan memroduksi ASI lebih banyak lagi. Menambal ASI dengan susu formula, hanya akan membuat tubuh Ibu percaya bila kebutuhan ASI bayi sudah cukup terpenuhi.
Laili Damayanti/berbagai sumber
foto: getty images