Di Magelang, Pengidap HIV/AIDS Kebanyakan Ibu Rumah Tangga dan Anak-anak

By nova.id, Selasa, 2 Desember 2014 | 14:59 WIB
Di Magelang Pengidap HIV AIDS Kebanyakan Ibu Rumah Tangga dan Anak anak (nova.id)

TabloidNova.com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Be Positive Magelang mencatat, angka penderita penyakit HIV/AIDS di Kota dan Kabupaten Magelang menunjukkan tren peningkatan. Ironisnya, pengidap HIV/AIDS kebanyakan ibu rumah tangga dan anak-anak.

Tommy Rendro Sukmono, pegiat LSM Be Positive memaparkan, setidaknya ada tiga anak di Kabupaten Magelang, dinyatakan positif mengidap penyakit HIV/AIDS. Dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), dan satu masih berusia di bawah umur lima tahun (balita).

"Meski tergolong sedikit dibanding di kota-kota besar, akan tetapi angka tersebut cukup memprihatinkan. Dua anak positif HIV/AIDS masih duduk di bangku sekolah dasar, dan seorang balita masih berusia dua tahun. Hingga saat ini, masih kami dampingi," ujar Tommy di sela kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia di Alun-alun Kota Magelang, Senin (1/12/2014) lalu.

Tommy mengatakan, kelompok orang yang berisiko terjangkit virus dan penyakit mematikan itu saat ini sudah bergeser pada kalangan ibu rumah tangga, ibu hamil, dan anak-anak. Tidak lagi hanya terkotak pada kalangan usia muda dan berisiko lainnya.

Penyebaran virus dan penyakit mematikan itu biasanya melalui hubungan intim antara ibu dengan suami yang merupakan pengguna narkoba jenis suntikan, atau high risk man (pria dengan risiko tinggi), lalu sang ibu hamil, yang secara otomatis tertularkan pada janin yang dikandungnya.

Selain ibu rumah tangga, beberapa penderita yang didampingi organisasinya antara lain mantan wanita pekerja seksual (WPS). "Hingga kini kami terus mendampingi mereka," ucap Tommy.

Tommy melanjutkan, penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota dan Kabupaten Magelang memang sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab, hingga bulan Maret ini sudah tercatat sekitar 60 kasus di Kabupaten Magelang, dan lebih dari 60 kasus di Kota Magelang, yang dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS.

"Sosialisasi akan bahaya penyakit harus terus digencarkan, tidak lagi hanya fokus pada kalangan berisiko, tetapi harus menyeluruh ke semua kalangan masyarakat. Kami juga ingin mendorong pemerintah, swasta dan masyarakat umum untuk aktif turut menekan angka penyebaran HIV/AIDS," tegas Tommy.

Sementara itu, dalam rangka Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, LSM Be Positif bergabung dengan mahasiswa, kelompok rentan tertular HIV/AIDS dan oganisasi masyarakat peduli HIV/AIDS lainnya, menggelar kampanye agar warga lebih peka dan peduli terhadap kasus penyakit yang belum ada obatnya itu.

Peserta yang berjumlah ratusan itu mengadakan beragam aksi, mulai dari orasi, pertunjukan seni musik, puisi, hingga long march sembari membagi-bagikan bunga mengelilingi Alun-alun Kota Magelang dan sekitarnya.

Kompas.com/Ika Fitriana