Tabloidnova.com - Sejak awal minggu ini isu mengenai adanya bocah 6 tahun yang dimasukkan ke RS Jiwa oleh orangtuanya akibat mengikuti terlalu banyak les, telah meramaikan berbagai media sosial di Indonesia.
Berita ini sangat memprihatinkan, lantaran menggambarkan betapa berambisinya orangtua yang tega "mengorbankan" kebebasan anak sampai terganggu mentalnya. Para netizen atau pemilik akun media sosial masih saja bertanya-tanya, "Apakah isu itu benar adanya?"
Terhitung sejak tanggal 24 November lalu, ketika mencari frasa "masuk RSJ" melalui mesin pencarian di internet, akan muncul sebanyak 228 kali perbincangan di media sosial Twitter dan 11 kali di Facebook.
Walaupun belum jelas kebenarannya, pemerhati anak Kak Seto Mulyadi memanfaatkan momen tersebarnya isu ini untuk kembali mengingatkan para orangtua dalam mendidik anak-anak mereka. Hasilnya, pernyataan Kak Seto pun menjadi "nasihat" yang paling banyak disebarkan melalui Twitter.
Seperti yang terlihat pada tanggal 26 November pukul 13.38 WIB. Akun milik @Metro_TVyang memiliki jumlah followers sebanyak 6.120.699, menulis tweet: "Kak Seto: Isu Anak Masuk RSJ bawa Pelajaran Berharga http://t.co/TQ6cJ94Lyp #MetroTVnews14." Tweetini di-ReTweetsebanyak 12 kali dan menjadi Favourited 3 kali.
Ada pula tweet dari akun @mbahndi, milik dr. Andri, SpKJ, FAPM, yang memiliki jumlah followers 13.184. Dr Andri menulis pada 26 November pukul 07.29 WIB, "Bbrp hari ini agak sedkit ramai di socmed ttg anak usia 6thn yg masuk RSJ krn kbykan #Les.Klo kata ceritany dia sampai inkoheren bicarany." Tweet ini di-ReTweet sebanyak 8 kali.
Sementara itu, sejumlah pemilik akun Facebook juga ramai-ramai memberikan beragam komentar mengenai isu yang tersebar ini. Seperti dari akun milik Sari Jayanti Manda yang menulis status pada 26 November pukul 10.35 WIB: "Don't force the desire of children!!! INFO ASTAGA: ANAK INI GILA KARENA OBSESI IBUNYA (KISAH NYATA)..."
Atau dari akun Facebook milik Rizka Ghaniyta Hermida, pada 24 November pukul 21.42 WIB: "Note to myself... Innalillahi, anak ini gila gara gara Obsesi Ibunya (Sebuah kisah nyata)...."
Menurut Danardi, isu tersebut harus dianalisis terlebih dahulu dengan saksama. "Soalnya, menurut data terakhir yang dihimpun PDSKJI, usia terkecil anak yang pernah dirawat di RS Jiwa adalah berusia 9 tahun. Sehingga saya tidak bisa menjawab apakah berita yang tersebar itu benar atau tidak," ujar Danardi.
Namun demikian, lanjut Danardi, "Para psikiater telah dan terus menyusun metode bagaimana cara memberikan pendidikan yang paling baik dan tepat kepada anak usia TK dan SD, sehingga dapat memberikan pedoman kepada para orangtua untuk tidak memforsir mereka untuk terus-terusan belajar. Apalagi anak usai TK harus lebih banyak bermain. Kalaupun harus ada konten belajarnya, pendekatannya melalui permainan," papar Danardi.
Intan Y. Septiani
FOTO: DOK. PFIZER INDONESIA
KOMENTAR