Diet ala SBY? Yang Penting Jumlah, Jadwal, dan Jenis

By nova.id, Minggu, 5 Juni 2011 | 17:05 WIB
Diet ala SBY Yang Penting Jumlah Jadwal dan Jenis (nova.id)

Diet ala SBY Yang Penting Jumlah Jadwal dan Jenis (nova.id)
Diet ala SBY Yang Penting Jumlah Jadwal dan Jenis (nova.id)

"Foto: IST "

Seperti dikutip beberapa media, Presiden SBY dikabarkan tengah menjalani diet untuk mengurangi berat badannya. Staf Khusus Presiden Bidang Informasi, Heru Lelono mengatakan, Presiden secara rutin dan disiplin mengatur pola makan dan gizi yang sesuai dengan usianya.

"Sekarang, Pak SBY duduk, mikir, otaknya yang bekerja. Asupan makannya berbeda. Makanya, saat itu Pak SBY pernah kelihatan gemuk. Nah, sekarang dibilang lebih baik. Menurut saya, hari-hari ini kondisi Pak SBY adalah yang terbaik. Sekitar 4-5 bulan terakhir, beliau dalam kondisi terbaik," kata Heru kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/5/2011). Presiden disebut mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan lebih banyak mengonsumsi tahu, ikan, dan sayur-sayuran, seperti bayam, ketimun, dan asparagus.

Menurut Heru, diet versi presiden yang juga dijalaninya memungkinkan untuk makan beberapa kali sehari, misalnya pada pukul 07.00, pukul 10.30, pukul 12.30 dan pukul 17.00. Menu makanan yang diberikan harus diatur, seperti ikan, putih telur, serta tahu dan tempe dengan mengurangi konsumsi minyak goreng. "Makannya banyak, tapi diatur," ujar Heru. Sejumlah media massa bahkan memberitakan bahwa presiden bisa makan tujuh kali dalam sehari.

Hasilnya? Dalam beberapa minggu, Presiden SBY mengaku berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram. Meski cukup sukses, ia akan terus menurunkan berat badannya, "Tiga sampai lima kilogram lagilah," kata Presiden kepada wartawan tentang target penurunan berat badannya.

Jumlah, Jadwal, Jenis

Menurut Dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK., spesialis gizi dari MRCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, diet yang sehat adalah mengonsumsi makanan yang sehat, dengan jumlah, jadwal, dan jenis yang diatur. "Makan tujuh kali sehari boleh, tapi jumlahnya harus disesuaikan dengan diet sehat. Kenapa tujuh kali, barangkali ada problem di lambung. Jadi diisi, tapi sering," katanya.

Samuel melanjutkan, diet sehat sebetulnya sederhana, dan tanpa harus ikut beraneka jenis diet yang belakangan marak. "Yang harus diingat adalah 3 J, yaitu Jumlah, Jadwal, dan Jenis. Jumlah makanan yang dikonsumsi sebaiknya jangan berlebihan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika aktivitas fisiknya tinggi dan olahraga teratur, bolehlah jumlah makanan yang dikonsumsi lebih banyak. Akan tetapi, kalau aktivitasnya kurang, tidak banyak kegiatan, maka jumlah makanan yang dikonsumsi pun harus dibatasi. Timbangan harus seimbang antara makan dan aktivitas. Makan berlebihan berbahaya, karena bisa memicu kelebihan lemak, yang berakibat kegemukan," jelas Samuel.

J berikutnya adalah jadwal makan. Harus teratur, paling tidak sehari 3 kali bagi mereka yang sehat. Makan besarnya dimakan pagi, makan siang, dan makan malam. Kecuali mereka yang punya penyakit, misalnya bagi yang punya sakit mag. "Penderita mag harus lebih sering makan, tetapi jumlah makanan yang diasup tetap harus diperhitungkan. Jumlahnya sama, tetapi dipecah ke berapa kali makan. Jadi, terserah mau makan berapa kali, yang penting total jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sehari tidak berlebihan," lanjut Samuel.

Kebutuhan makan setiap orang pasti berbeda-beda, disesuaikan dengan berat badan, tinggi badan, usia, aktivitas, dan sebagainya. "Itu ada hitung-hitungannya. Untuk perempuan Indonesia, maka rata-rata jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 1500-1800 kalori, sementara pria Indonesia butuh rata-rata 2000-2500 kalori," lanjutnya.

Jadwal Tepat