'Menambal' Jantung Bocor Tanpa Operasi

By nova.id, Selasa, 10 Mei 2011 | 17:04 WIB
Menambal Jantung Bocor Tanpa Operasi (nova.id)

TIDAK SEMUA BISA DITAMBAL

Walaupun teknologi ini terlihat lebih menguntungkan dibanding operasi, tapi tidak berarti operasi jantung nantinya akan ditinggalkan sama sekali. "Masing-masing ada pertimbangannya. Tapi kalau jumlah pasien yang harus dioperasi menjadi lebih sedikit, bisa jadi benar. Kalau dulu semua harus melalui meja operasi, sekarang dilihat dulu besar atau kecilnya kebocoran," tambah Utojo.

Menurutnya, teknologi ini hanya bisa dilakukan pada lubang kebocoran jantung dengan diameter di bawah 16 mm. Sedangkan untuk lubang yang lebih besar, mau tidak mau harus tetap ditutup dengan cara operasi. Yang jelas, tidak semua kasus ASD maupun VSD dapat ditambal dengan alat ini. Dokterlah yang akan menentukan apakah pasien tetap harus menjalani operasi atau bisa ditambal dengan alat ini.

BISA SEMBUH TOTAL

Berdasarkan angka keberhasilan yang sangat tinggi seperti yang sudah dilaporkan di banyak pusat jantung anak di dunia., teknologi ini cukup menakjubkan. Angka kesembuhannya pun termasuk tinggi. Bahkan kalau tidak ada komplikasi, tekanan di paru belum tinggi, dan fungsi jantung masih normal, maka setelah dipasangi alat ini umumnya pasien bisa sembuh total. Sembuh total di sini, menurut Utojo, yaitu keadaan diamana si anak bisa menjalani kehidupan seperti halnya anak normal lainnya tanpa menyadari di jantungnya terpasang sebuah alat untuk menutup kebocoran.

Kondisi sebaliknya bisa saja terjadi kalau pasien datang sudah dalam kondisi parah, apalagi disertai komplikasi. "Tentu ada limitasi kesembuhan, dalam arti tidak bisa sembuh total," tandasnya.

Usai menjalani pemasangan alat di jantungnya, tak ada pantangan khusus yang harus dilakukan anak. "Semuanya bisa normal kembali. Beda dengan masalah jantung orang dewasa yang disebabkan darah tinggi dan sebagainya yang mengharuskan pasien mengubah gaya hidup, semisal menjalani diet dan sebagainya."

Walaupun teknologi ini memberikan setitik cahaya bagi anak-anak dengan PJB, namun di Indonesia belum banyak yang merasakan manfaatnya. Boleh jadi karena biayanya terhitung tetap mahal, yaitu di atas Rp 30 jutaan, kendati bila dibandingkan dengan operasi jantung masih relatif lebih murah.

FAKTOR PENYEBAB JANTUNG BOCOR

Penyebab terjadinya kelainan jantung bawaan bisa bermacam-macam. "Di antaranya penyakit infeksi seperti rubela, toksoplasma, obat-obatan tertentu, dan radiasi," ungkap Sukman.

Ketidaksempurnaan jantung yang nantinya menyebabkan PJB terjadi pada kehamilan trimester ketiga, "Karena pada masa inilah jantung mulai terbentuk pada bayi," imbuh Utojo. Angka PJB di Indonesia diakuinya cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya nilai gizi yang dikonsumsi ibu. Deteksi dini bisa dilakukan asal ibu hamil rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Adapun gejala yang ditunjukkan oleh anak-anak penyandang PJB ini antara lain lekas lelah dan sesak napas. Sedangkan pada bayi biasanya tidak kuat minum ASI selain tumbuh kembangnya terganggu," kata Sukman pula.

Marfuah Panji Astuti.