Sakit kepala sebetulnya merupakan suatu gejala penyakit yang sangat luas. Ia bisa berdiri sendiri atau gejala dari penyakit yang lain. Secara umum, sakit kepala dibagi dua, yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. "Sakit kepala primer biasanya tidak diketahui penyebabnya dan tidak ditemukan kelainan di tempat lain. Contohnya migren dan tension headache (sakit kepala tipe tegang)," kata dokter spesialis saraf dari RS Puri Indah, Jakarta, Dr. Alifa Dimanti, Sp.S.
Bisa Dipengaruhi Hormon
Tension headache akan sering sekali berulang pada orang yang pernah mengalaminya, karena salah satu penyebab yang belum diketahui adalah kontraksi atau spasme otot di daerah leher atau bahu. Ini juga berkaitan dengan stres fisik dan emosional, serta posisi tubuh (posisi duduk di kantor, posisi menyetir, posisi tidur, dsb).
Sementara, migren adalah sakit kepala yang rasanya berdenyut, disertai mual dan muntah, keluar air mata, takut melihat cahaya, atau menjadi lebih irritable ketika mendengar suara, dan sebagainya. dicetuskan salah satunya oleh perubahan hormonal. Itulah sebabnya menjelang mens atau saat mens, wanita penderita migren akan lebih sering mengalami migren. Begitu juga pada masa menopause. Khusus pada wanita hamil, migren biasanya lebih sering muncul pada trimester pertama, tapi pada trimester kedua dan ketiga biasanya akan hilang.
Sakit kepala primer lainnya adalah cluster, yang lebih banyak menyerang kaum pria. "Cluster mirip migren, cuma bentuk serangannya biasanya dalam kelompok-kelompok. Kalau migren, tergantung pencetusnya juga, biasanya dalam beberapa jam hilang. Cluster jarang timbul, bisa 6 bulan atau setahun sekali, tapi sekali muncul gejalanya lebih hebat daripada migren," kata Alifa. Serangan berlangsung sekitar 30 menit, tapi dalam sehari bisa muncul 8 kali serangan dan sangat hebat. Bahkan di ruangan yang berpenerang pun tidak bisa, harus di ruangan yang gelap," kata Alifa.
Gangguan Keseimbangan
Sakit kepala sekunder biasanya muncul karena ada kelainan pada organ-organ di sekitar wajah atau kepala. Misalnya gangguan di leher, sakit gigi, sakit mata, atau pakai kacamata yang tidak tepat, yang akhirnya memicu sakit kepala. Bisa juga karena adanya resistruktural di otak, seperti adanya tumor, infeksi di otak, atau adanya kecurigaaan ke arah tumor.
"Atau, sakit kepala ketika kita kurang makan dan kadar gula rendah, sakit kepala yang disebut orang karena tensi darahnya tinggi, atau sakit kepala post trauma setelah kecelakaan," jelas Alifa.
Jenis sakit kepala lainnya adalah vertigo. Vertigo ini bisa primer ataupun sekunder. Ia merupakan sakit kepala akibat gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan bisa dipengaruhi misalnya oleh gangguan organ keseimbangan di telinga. Ada juga vertigo nonvestibular atau vertigo bukan dari telinga. Jadi, mungkin dari organ keseimbangan di otot. Misalnya, pada pasien tension headache, yang biasanya disebabkan adanya spasme otot di daerah bahu atau leher. "Kalau makin lama makin memberat dan tidak ditangani dengan baik tension headache-nya, maka bisa muncul vertigo nonvestibular," lanjutnya.
Hati-hati Obat Diet
Beberapa jenis makanan juga bisa memicu sakit kepala, terutama migren. Misalnya alkohol, beberapa orang juga sensitif terhadap cokelat, keju-kejuan, MSG, dan sebagainya. Khusus untuk kafein, ternyata justru baik, bahkan beberapa jenis sakit kepala ternyata diterapi dengan kafein.