Bahaya Sakit Kepala (1)

By nova.id, Selasa, 29 Maret 2011 | 17:03 WIB
Bahaya Sakit Kepala 1 (nova.id)

"Tapi, memang harus diatur asupan kafeinnya. Orang yang biasa minum kafein dan kemudian diputus tiba-tiba, bisa sakit kepala. Tapi, orang yang tidak biasa minum kafein, kemudian diberi kafein dalam dosis tinggi juga bisa sakit kepala." 

Obat-obatan diet juga bisa menimbulkan sakit kepala karena mengandung penahan nafsu makan, mengecilkan pembuluh darah, dan sebagainya.

Seringkali, orang juga menyebutkan leher kaku akibat kolesterol tinggi. "Ini salah, karena efek kolesterol tinggi adalah sistemik (seluruh tubuh). Jadi, kaku di leher saja bukan penanda tinggi rendah kolestrol. Leher kaku, ketika diperiksa kolesterolnya bagus," kata Alifa.

Perlu Stretching

Bagaimana mengatasi sakit kepala? Penderita migren biasanya sudah tahu tanda-tanda migrennya akan muncul. "Nah, mereka bisa minum obat analgetik biasa yang dijual bebas (obat-obatan OTC). Prinsipnya, untuk menangani segala jenis nyeri adalah memakai obat yang paling rendah efikasinya. Tidur tidak teratur juga bisa bikin sakit kepala. Jadi, dengan istirahat cukup dan minum obat-obatan analgetik, sakit kepala biasanya akan hilang. Cuma, untuk sakit kepala berulang, seperti tension headache, harus hati-hati dan jangan terus menerus minum obat-obatan bebas. Kadang-kadang overused medicine bisa menyebabkan sakit kepala juga," kata Alifa.

Jika 1-2 hari minum obat OTC tak sembuh juga, sebaiknya segera ke dokter supaya bisa dilakukan pemeriksaan yang lebih intens dan diberi obat yang efektifitasnya lebih tinggi. Kecuali jika terjadi red alarm, sebaiknya dibawa ke dokter sesegera mungkin. Wanita hamil juga harus hati-hati minum obat-obatan sakit kepala yang dijual bebas. Tidak boleh sembarangan dan sebaiknya ke dokter.

Jika sakit kepala terjadi akibat kontraksi otot yang berlebihan di sekitar leher atau bahu, bisa dibantu dengan obat-obatan relaksan, atau yang paling simpel adalah dengan melakukan massage atau kompres air hangat untuk mengurangi kontraksi otot di sekitar leher dan bahu. Kalau pencetusnya stres, bisa dilakukan stress management yang baik.

Dan, yang tak kalah penting adalah melakukan stretching secara berkala, apalagi bagi mereka yang sibuk atau duduk di depan komputer dalam waktu lama. "Disarankan melakukan stretching satu jam sekali. Enggak perlu lama-lama, yang penting relaksasi. Bisa dilakukan sambil duduk, supaya otot lentur dan tidak kaku. Stretching akan membantu melenturkan atau merelaksasi otot-otot yang kaku," lanjutnya.

Tapi ingat, hindari memijat sambil menarik-narik kepala sampai leher berbunyi 'krek'. Pasalnya, di leher terdapat struktur tulang dan ligamen. Jika ditrarik-tarik, takutnya bisa memengaruhi elastisitas ligamen. Akibatnya, bisa terjadi saraf terjepit (Hernia Nucleus  Pulposus atau HNP) yang bisa menimbulkan nyeri di seluruh tubuh bahkan kelumpuhan, atau spasme di leher yang lebih parah. 

 Hasto Prianggoro/ bersambung