13 Cara Komunikasi Terpuji Suami-Istri

By nova.id, Kamis, 29 April 2010 | 02:00 WIB
13 Cara Komunikasi Terpuji Suami Istri (nova.id)

13 Cara Komunikasi Terpuji Suami Istri (nova.id)

""

1. Jangan suka berasumsiBerkomunikasi (yang baik dan benar) tidak mudah. Terutama dalam situasi yang sulit atau sensitif. Jadi, jangan menginterpretasikan atau mengasumsikan bahwa Anda tahu persis pikiran dan maksud lawan bicara. Lebih baik tanya, minta penjelasan atas apa yang diutarakan untuk memastikan Anda mengerti apa yang disampaikan.

2. Selalu merasa paling benarTujuan berkomuniasi adalah untuk saling mengerti. Bila tujuan berkomuniasi untuk membuktikan bahwa Anda (yang paling) benar, Anda hanya akan merusak hubungan dengan lawan bicara. Hal ini umum terjadi dan merupakan perilaku yang sangat merusak. Jangan pernah berkomunikasi hanya karena ingin menjadi yang paling benar. Percayalah, hal ini tidak akan berhasil.

3. Mengungkit masalah lamaJangan mengungkit-ungkit persoalan yang sudah lewat, kecuali memang diperlukan untuk memberikan penjelasan. Tidak ada alasan bagi Anda untuk membicarakan permasalahan lama. Bila mempunyai masalah dengan sesuatu yang dilakukan pasangan, yang terbaik Anda lakukan adalah langsung mengatakannya saat itu juga padanya.

Atau paling tidak, pada saat yang tepat, atau beberapa saat sesudah kejadian berlangsung. Jangan menundanya terlalu lama. Bila diminta memberi contoh atas ucapan atau sikap yang Anda keluhkan dan Anda tidak dapat mengingatnya secara rinci, katakan kepadanya, Anda akan menyampaikannya bila hal serupa terjadi kembali.

4. Minta dipujiSama halnya dengan sikap mau menang sendiri, bila tujuan berkomunikasi untuk memperoleh pujian, hal ini justru hanya memperlihatkan sikap egois Anda dan komunikasi yang baik dan lancar tidak akan berhasil. Anda ingin dipuji? Anda hanya perlu menyadari bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang benar dan melakukannya dengan tulus untuk mengerti pikiran dan perasaan orang lain.

Termasuk perasaan pasangan. Dengan demikian Anda akan merasa puas. Tidak perlu mengharapkan pujian dari pasangan atau orang lain, karena sikap ini memperlihatkan ketidaktulusan Anda.

5. Menguniversalkan pendapat pribadiHal ini merupakan kesalahan yang sering terjadi. Semua orang pasti pernah dan sering melakukannya. Bila membuat pernyataan yang memperlihatkan semua orang di "kelas", kelompok, atau keluarga Anda dan merasa mereka punya pikiran yang sama, berarti Anda menguniversalkan pendapat pribadi. Contohnya, Anda mengatakan, "Semua orang sudah tahu" atau "Orang-orang tahu, kok, apa yang saya katakan pasti benar."

Sebetulnya, saat Anda menguniversalkan pendapat pribadi sama dengan tengah berusaha untuk dibenarkan atau ingin dapat pujian. Cara yang lebih baik untuk memberikan respon adalah dengan mengatakan "Saya tidak tahu bagaimana pendapat yang lain mengenai hal ini, tetapi menurut saya biasanya orang memerlukan latihan berkomunikasi yang lebih baik."

6. Jangan bikin pasangan bingungSangat penting untuk menyadari bahwa dengan siapa pun kita berhadapan, kita harus berpikiran positif dan menyadari bahwa lawan bicara berusaha jujur dalam berkomunikasi dengan Anda walaupun cara yang digunakan dan diperlihatkannya mungkin terbatas dan tidak efektif. Setiap orang dapat melakukan kesalahan. Bahkan kadang kesalahan yang serius.Dari waktu ke waktu, orang berada dalam situasi yang membuatnya marah dan menyebabkan dia melakukan suatu tindakan yang akhirnya disesalinya atau disadarinya tidak berguna dan tidak perlu. Bila melihat apa yang telah dilakukan, biasanya seseorang cenderung untuk berperilaku lebih baik.

Di dalam situasi yang tegang dan panas, sangat penting untuk tidak membuat orang bingung dengan tindakan dan sikap yang disengaja. Tiap orang bisa saja melakukan hal-hal yang tidak baik, tetapi tidak berarti orang tersebut bukan orang yang baik. Anda harus dapat membuat perbedaan bila tujuan berkomunikasi adalah untuk dapat memecahkan permasalahan dari konflik-konflik yang terjadi.

7. MembandingkanPerlakukan setiap orang sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Sikap membeda-bedakan hanya akan merusak komunikasi antara Anda dan lawan bicara. Ingat, tindakan lebih keras daripada kata-kata. Bila mengatakan suatu hal dan bersikap sebaliknya atau bila berperilaku berdasar prinsip yang Anda terapkan kepada orang-orang di sekitar tetapi tidak Anda terapkan kepada diri sendiri, maka kontradiksi ini akan tampak dan membuat orang tersinggung dan marah.