Untung Ruginya Perkawinan Jarak Jauh

By nova.id, Senin, 29 Maret 2010 | 18:51 WIB
Untung Ruginya Perkawinan Jarak Jauh (nova.id)

Keuntungan lain, mereka bisa lebih mandiri dan tak tergantung pada pasangannya. Mereka juga lebih dapat menghargai kebersamaan sehingga pertemuannya jadi berkualitas. Bila ada sesuatu yang tak beres, mereka akan cepat terdorong untuk menyelesaikan masalah itu. "Kalau yang tinggal bersama, mau ribut seminggu juga enggak apa-apa. Tapi kalau ketemunya cuma dua hari sebulan, misalnya, mau ribut, kan, sayang."

Anak pun mendapat keuntungan, terutama bila si anak tahu sampai kapan ayah atau ibunya berada di lain kota, misalnya 2 atau 3 tahun. "Anak jadi bisa belajar bahwa hidup itu bermacam-macam. Wawasannya menjadi lebih luas. Kebetulan ia yang mengalami seperti itu. Sehingga ia paham, mengapa orang tua temannya ada di rumah terus sementara ia hanya bertemu ayah atau ibunya sebulan sekali misalnya," papar Ieda.

Jadi, tak ada salahnya suami-istri tinggal terpisah bila hal itu sudah menjadi pilihan yang terbaik bagi keluarga. Pasangan pun sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan sehingga mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika hal itu terjadi.

Yang penting, Ieda mengingatkan, "Jangan lupa untuk melakukan review, evaluasi, dan revisi atas komitmen yang pernah dibuat, secara berkala." Sehingga, bila dalam perjalanan ternyata istri mengeluh tak tahan karena anak-anak bikin pusing sehingga pekerjaannya jadi tidak beres, misalnya, maka bisa saja diambil keputusan istri ikut suami.

Serasa Pengantin Baru

Bagi pasangan yang melakukan pertemuan rutin, misalnya sebulan sekali, mungkin tak terlalu jadi masalah. Sebab, seperti dituturkan Dr. Ferryal Loetan, S.Ked., ASC&T, DSRM, MMR dari RS Persahabatan Jakarta, "Kedua belah pihak sudah bisa saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan seksualnya."

Lain halnya jika jarang terjadi pertemuan. "Biasanya akan timbul masalah. Bukan cuma soal seks, tapi bisa sampai ke masalah-masalah rumah tangga," ujar konsultan seks ini.

Dokter lulusan UI yang mengambil studi sex consultant di San Fransisco, AS ini, menawarkan beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan oleh pasangan berjauhan ini. Salah satunya ialah masturbasi. Namun pasangan tetap harus saling terbuka. Artinya, masing-masing harus tahu kalau cara inilah yang dilakukan setiap kali dorongan seksnya muncul.

Cara lain ialah menghindari keinginan seks yang muncul. "Bila munculnya karena faktor makanan, yaitu makanan yang dapat menimbulkan libido meledak-ledak, hindari makanan itu." Bisa juga dengan melakukan olahraga atau menyalurkan hobi, sehingga badan menjadi lebih capek dan pikiran-pikiran ke arah seks pun jadi berkurang. "Selain itu, yang terpenting, dekatkan diri ke agama. Ini akan sangat membantu."

Selama pasangan punya jadwal pertemuan rutin dan bersikap terbuka sehingga mereka bisa menerima keadaan itu dan bisa mencari jalan keluar kalau dorongan seks muncul, biasanya pada saat bertemu, kehidupan seks pasangan malah lebih bagus. "Bisa dibilang, selalu seperti pengantin baru," ujar Ferryal.

Hasto Prianggoro/nakita