Tersiksa Batin, Disia-siakan Suami

By nova.id, Rabu, 24 Februari 2010 | 02:18 WIB
Tersiksa Batin Disia siakan Suami (nova.id)

Sorenya, tanpa sepengetahuan A, R mengajak bertemu. R sempat hamil tapi diaborsi atas kemauan A, berdekatan dengan hari pernikahan saya. Saya dicerai di hadapan amil yang kemudian membawa buku nikah saya. Ini kesalahan saya, Bu. Saya langsung percaya, buku nikah dipegang orang yang diberi kuasa oleh A. Saya dipersulit mau mengambil buku nikah saya, Bu.

Pernah ia minta rujuk, tapi saat bertemu, kami rebut lagi. Malah dia mengatai-ngatai saya dan mengatakan, saya persis ibu saya yang menjanda seumur hidup.

Allahu Akbar, Bu, jika orangtua yang dicaci maki, saya tidak ridho. Apalagi dia bilang saya mengambil keuntungan dari dia. Untung darimana? Setelah menikah, saya yang menanggung hutang biaya nikah dan kebutuhan hidup.

Bu, Apakah saya harus memproses ke pengadilan agama, mengingat saya hanya sah cerai secara agama? Keluarga saya sakit hati oleh kelakuan A, apalagi A akan menikah dengan R dalam waktu dekat.

Saya masih di kota J sendirian, Bu. Setiap hari pikiran saya dikuasai oleh A, berat badan saya pun turun drastis. Saya berusaha menyibukkan diri, dengan membaca buku termasuk rubrik psikologi asuhan ibu, bergaul dengan tetangga.

Saya berusaha kuat untuk bisa ridho dengan keputusan Allah. Tapi, sulit sekali memaafkan dan melupakannya. Saya pernah berharap suatu saat nanti, ketika A "ditampar" oleh Allah, dia akan meminta maaf ke saya dan keluarga.

Bu, mudah-mudahan Ibu bisa membantu saya yang sedang sakit hati. Terimakasih.

Sulung di J

Jeng Sulung Yth,

Sebenarnya sangat mudah jika Anda mau menjahilinya. Dia tak bisa menikahi R tanpa izin Anda sebagai istri sahnya, kecuali kawinnya di bawah tangan. Jadi, bila R tak mau menjadi istri tak resmi, mestinya ia yang meminta A menceraikan Anda di Pengadilan Agama.

Tetapi, saya lebih menyarankan, Anda "cool down" saja dulu. Bukan untuk kembali padanya, tetapi biarkan dulu waktu berlalu, dan emosi anda serta keluarga mereda dulu. Sibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat, ya?