Mendandani Bayi, yang Penting Aman dan Nyaman

By nova.id, Senin, 8 November 2010 | 17:26 WIB
Mendandani Bayi yang Penting Aman dan Nyaman (nova.id)

Orang tua mana yang tak ingin melihat bayinya tampil menarik. Tapi jangan asal keren lantas bapak dan ibu melupakan faktor kemanan dan kenyamanan saat mendadani si kecil.

"Enak, ya, punya anak perempuan, bisa didandani macem-macem ." Begitu, kan,komentar yang sering dilontarkan para ibu kepada ibu lain yang punya anak perempuan. Kita sendiri pun akan berpendapat demikian. Bukankah para ibu yang lebih suka berdandan? Apalagi, model busana anak perempuan pun beraneka ragam, tak seperti model busana anak lelaki. Belum lagi asesorisnya. Iya, kan!

Padahal, yang namanya bayi, biar enggak didandani juga akan tetap menarik perhatian orang yang melihatnya. Coba saja lihat foto-foto bayi telanjang, tetap mengundang minat kita untuk menatapnya berlama-lama. Karena bayi, baik bayi perempuan maupun bayi lelaki, mempunyai daya tarik tersendiri dibanding anak usia selanjutnya. Tentu boleh-boleh saja bila Ibu ingin mendandani bayinya. Bagaimanapun, setiap orang tua pastilah ingin menampilkan buah hatinya tercinta dengan sebaik dan sebagus mungkin. Namun jangan sampai Ibu melupakan faktor keamanan dan kenyamanannya.

AMAN

Busana yang aman tentulah yang tak membahayakan bayi. Dalam kaitan ini, yang pertama harus Ibu perhatikan adalah bahan busana. "Bahan yang mudah terbakar seperti nilon, sebaiknya dihindari," anjur dr. Rini Sekartini, Sp.AK. Yang kedua, asesori. "Biasanya, busana untuk bayi perempuan banyak asesorisnya," lanjut dokter spesialis anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo ini.

Misalnya, dihiasi dengan pernik-pernik kecil. Hati-hati, lo, asesoris tersebut bisa tertelan oleh si kecil. Terakhir, warnanya jangan luntur. Jangan lupa, bayi pada umumnya sangat aktif bergerak ke sana ke mari sehingga sering berkeringat. "Nah, jika warna busananya luntur, bisa-bisa menempel di tubuh si bayi." Dampaknya akan lebih buruk lagi bila terkena pada bayi yang alergi karena akan timbul reaksinya. "Mungkin yang paling aman adalah gambar pada busana daripada warna busananya."

NYAMAN

Faktor kenyamanan pada busana dilihat dari sirkulasi udaranya yang baik. "Bagian ketiak sebaiknya jangan terlalu ketat dan jangan pula terlalu longgar agar bayi jadi tak sering berkeringat," tutur Rini. Dari segi model pilihlah yang membuat bayi bisa leluasa bergerak. Jadi, bukan lantaran modis-tidaknya busana tersebut. Misalnya, rok span, "hanya enak untuk dilihat namun akan menghambat gerak bayi."

Ingat, lo, pada masa bayi yang utama adalah perkembangan motoriknya. Jadi, kalau busananya menghambat, tentu juga akan mempengaruhi geraknya, yang berarti pula menghambat perkembangan motoriknya. Celana merupakan alternatif pilihan busana yang tepat karena tak menghambat gerak. Namun jangan lupa perhatikan karet celananya, Bu. "Bila karet celananya keras, bisa berbekas di tubuh bayi sehingga dapat meninggalkan tanda hitam. Terlebih lagi jika bayinya gendut." Yang tak kalah penting, bahan busananya.

Beberapa bayi, terang Rini, sensitif terhadap suatu bahan, "biasanya bahan berbulu." Apalagi pada bayi yang di dalam keluarganya ada riwayat alergi. Nah, bahan busana yang paling aman adalah katun. Jikapun tak ada katun, bisa menggunakan bahan kaos yang menyerap keringat. "Jangan pilih bahan kaos yang licin karena terlalu banyak bahan sintetisnya sehingga tak dapat menyerap keringat dengan baik," sarannya.

KANCING DEPAN

Untuk bayi baru lahir, tutur Rini, baju yang memiliki kancing di muka sangat praktis. "Ini berkaitan dengan kepala bayi yang masih lemah." Lain hal setelah bayi usia 3 bulan ke atas, bisa dipakaikan baju model kaos karena kepalanya sudah semakin kuat, sehingga baju bisa melalui kepala.