Mendandani Bayi, yang Penting Aman dan Nyaman

By nova.id, Senin, 8 November 2010 | 17:26 WIB
Mendandani Bayi yang Penting Aman dan Nyaman (nova.id)

Dulunya gurita digunakan karena dianggap bisa mengecilkan perut bayi dan mencegah pusar bodong. Padahal, sewaktu baru lahir perut bayi memang besar, namun lama-kelamaan akan mengecil sendiri. Kalau untuk tali pusat yang belum puput, kain kasa sebenarnya sudah cukup membantu. Jadi, sekarang ini fungsi gurita sebenarnya sudah tak jelas lagi. Para dokter justru menganjurkan tak memakaikan gurita pada bayi. Apalagi kebanyakan ibu biasanya melilitkan gurita dengan erat ke tubuh bayi. Akibatnya, bayi jadi sering muntah. "Bila Ibu takut si kecil kedinginan karena tak memakai gurita, kaos dalam bisa dijadikan alternatif. Walaupun kebesaran, namun tetap bisa menghangatkan, kok," kata Rini.

* Bedong. Untuk bayi baru lahir, kegunaan bedong bisa dikatakan cukup besar karena suhu tubuhnya masih menuntut tak boleh terlalu dingin dan juga terlalu panas. Nah, fungsi bedong untuk menghangatkan tubuh bayi. "Waktu dalam perut, bayi, kan, hangat terus karena tak ada suhu luar. Tapi ketika lahir ke dunia, suhunya berbeda sehingga bayi ingin merasakan kehangatan," tutur Rini. Namun, hal ini lebih berlaku pada bayi yang beratnya kurang dari 3000 gram, karena kondisi tubuhnya yang demikian akan membuatnya cepat rewel bila kedinginan.

Jadi, Bu, bedong bukan berfungsi untuk meluruskan kaki bayi sebagaimana pandangan yang ada selama ini. Jikapun Ibu diminta untuk membedong bayi seerat mungkin, semata-mata agar ikatan tersebut tak terlepas ketika bayi bergerak. Yang penting diperhatikan, ingat Rini, bagian dada dan perut bayi jangan dibedong terlalu ketat karena bayi baru lahir bernafas melalui perut sehingga bisa menghambat pernafasannya.

* Sarung tangan dan kaki.

Para ibu biasanya masih takut menggunting kuku bayinya yang baru lahir. Padahal, kuku bayi cepat sekali tumbuh sehingga cepat panjang. Nah, sarung tangan berfungsi agar muka bayi tak lecet karena kukunya sendiri. Tapi sarung tangannya harus sering diganti, ya, Bu, karena bisa menyebabkan lembab. Kalau sudah begitu, kotoran akan mudah menempel yang berarti bisa cepat terkena jamur dan bahkan infeksi.

Untuk menanggulanginya, kebersihan sela-sela tangan bayi perlu mendapat perhatian ekstra. "Bersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan di air. Atau, selagi bayi dimandikan, jangan lupakan bagian ini," nasihat Rini. Hal ini juga berlaku pada sela-sela kaki. Setelah bayi berusia satu bulan, sarung tangan sebaiknya tak digunakan lagi. Ibu harus sudah berani menggunting kuku-kuku si kecil. Sementara sarung kaki, sebenarnya tak begitu bermanfaat bila bayi sudah dibedong. *

Sepatu. 

"Sepatu yang baik untuk bayi adalah yang terbuat dari kain," terang Rini. Tapi sebenarnya, sepatu bagi bayi belum berfungsi secara utuh. Bukankah bayi belum bisa berjalan? Jadi, fungsinya lebih sebagai asesori atau penghangat kaki. Kalaupun bayi sudah dapat berjalan, sepatu yang baik pun jangan yang berat. "Bisa-bisa bayi jadi malas belajar berjalan karena keberatan sepatu," ujar Rini.

* Topi Untuk bayi baru lahir, topi memiliki kegunaan tersendiri, yakni mencegah pengeluaran panas karena pengeluaran panas lebih banyak dari kepala. Sayangnya, bagian ini kerap terlupakan. Yang sering terjadi, setelah bayi dipakaikan baju yang hangat, namun kepalanya dibiarkan terbuka.

Jadi, tandas Rini, pada awal 2 minggu pertama, sebaiknya bayi dipakaikan topi, terutama untuk bayi kecil. Pada umumnya topi bayi terbuat dari kain yang menutupi seluruh kepala sehingga yang terlihat hanya muka bayi saja. Toh, untuk menutup kepala bayi tak harus dengan topi. "Kepala bayi bisa juga dililit dengan bedong atau menggunakan selimut yang sudah dilengkapi dengan topi."

* Bando. "Biasanya bando dipakaikan pada bayi perempuan untuk membedakannya dengan bayi laki-laki, karena sewaktu baru lahir, bayi hampir tak dapat dibedakan bila dilihat selintas," kata Rini. Bila sudah agak besar, bando bisa digunakan untuk mempermanis penampilan bayi.

Namun tentu saja, bando boleh dipakaikan asalkan aman. Bahan karetnya tak terlalu keras, karena biasanya karet yang keras akan meninggalkan bekas bila bando tersebut dilepas. "Perhatikan juga modelnya. Bando yang terbuat dari kain bisa digunakan untuk bayi." Sebaiknya hindari bando yang dilengkapi asesoris mudah terlepas karena dapat membahayakan bayi. Terlebih pada bayi yang sudah agak besar, akan mengambil dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal lain yang penting, jangan sampai bando mengenai ubun-ubun bayi yang masih sangat lunak. Jadi, pakaikan bando di bagian dahi bayi.

Faras Handayani