Jika Anak Malas Sekolah

By nova.id, Rabu, 21 Juli 2010 | 10:20 WIB
Jika Anak Malas Sekolah (nova.id)

Jika Anak Malas Sekolah (nova.id)

"Ibu dan Anak "

Sebagian anak menyambut hari sekolah dengan antusias, tak sedikit pula yang menunduk malas. Bagaimana membujuk Si Kecil untuk sekolah kembali tanpa mengiming-imingi dengan barang?

Berbuah Positif

Alasan yang dilontarkan anak ketika enggan bersekolah kembali adalah kekhawatiran tidak sekelas dengan sahabatnya, takut guru barunya tak seramah yang dulu, dll. Bila hal ini terjadi, ingatkan anak akan berbagai hal menyenangkan di sekolah. Bertemu teman baru berarti bertambah teman main. Semangati ia dengan kata-kata seperti, "Malah temanmu akan bertambah banyak. Seru, kan?" Kuncinya adalah meyakinkan anak bahwa pasti hal-hal baru yang dihadapinya nanti pasti berbuah positif.

Jika anak takut dengan guru atau pelajaran, ubah pola pikirnya dengan menanyakan cita-citanya. Misalnya, untuk menjadi dokter, anak harus sekolah dan menyerap ilmu yang mengenai pelajaran di sekolahnya, cobalah beri pengertian padanya bahwa dia harus mau belajar karena ini merupakan salah satu jalan penting untuk mencapai cita-citanya.

Ciptakan Humor

Sah-sah saja menceritakan pengalaman lucu yang dimiliki orang tua pada anaknya. Pasti dia terhibur dan dapat menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, rasa takut anak akan bayangannya tentang hari pertama masuk sekolah.

Santai Saat Mengantar

Tenang, beri pelukan dan ciuman hangat saat mengantar atau menjemputnya akan membuat anak merasa nyaman.

Hindari suasana yang buru-buru, karena anak malah akan tidak tenang ketika nantinya melakukan kegiatan di sekolah. So, pastikan jadwal mengantar dan menjemput yang longgar, ya!

Kunjungi Di Awal

Hal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan terutama bagi anak-anak yang masih duduk di kelompok bermain, Taman Kanak-Kanak (TK), atau baru masuk kelas 1 SD. Ajaklah anak mengunjungi sekolah barunya, agar mereka mengenal sekolah barunya nanti. Jika memungkinkan mintalah izin dari pengajar untuk membawa anak berkeliling di lingkungan sekolah dan melihat kelas yang akan ditempati. Dengan cara ini, diharapkan beban psikologis anak seperti rasa canggung dan kekhawatiran akan berkurang karena dia merasa sudah mengenal sekolah dan anak akan merasa percaya diri pada hari pertama masuk sekolah.

Tanyakan Kegiatannya

Seringkali orang tua hanya bertanya pada anak, "Bagaimana tadi di sekolah?" Hindari pertanyaan ini karena jawabannya biasanya hanya "Biasa saja, Ma..." atau "Baik, Pa..". Buatlah pertanyaan seperti sebuah permainan, agar anak lebih tertarik untuk bercerita. Sebagai contoh, minta anak memberi penilaian pribadi terhadap hari yang dilalui (misal antara 1 sampai 5) dan tanyakan mengapa ia memberi nilai tersebut sehingga pembicaraan makin berkualitas dan anak makin termotivasi.

Juga, tunjukkan pada anak bahwa Anda peduli dengan apa yang dikerjakannya di sekolah, salah satunya dengan cara membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Tentu saja bukan dengan membantu membuatkannya, melainkan dengan menemaninya saat membuat PR, dan menolongnya jika memang diperlukan. Bila anak melihat orang tuanya tidak peduli dan tidak menyadari pentingnya pelajaran yang diikuti anaknya, tidak mengherankan bila anak juga tidak peduli dengan pelajaran yang mereka peroleh.

Terlibat Kegiatan Anak di Sekolah

Dengan melibatkan diri pada kegiatan anak yang diadakan di sekolah, Anda telah menunjukkan dukungan dan antusiasme terhadap pengalaman belajar anak. Anak akan termotivasi untuk ke sekolah setelah melihat ketertarikan Anda pada kegiatannya di sekolah. Anda dapat berpartisipasi pada bazar sekolah, ikut menyiapkan acara kesenian, darmaw Iisata, dan sebagainya. Berpartisipasi juga memudahkan Anda berkomunikasi dengan guru, karyawan sekolah, maupun sesama orang tua murid mengenai perkembangan belajar dan lingkungan pergaulan anak Anda.

Radityo Bagus, Astrid Isnawati