TabloidNova.com - Idealnya, pasangan suami istri harus saling menyayangi dan menghormati. Namun, hal berbeda terjadi di Serang, Banten. Seorang suami, Dodi, ceburkan istri dan anaknya ke sumur karena tak disediakan nasi dan lauk saat tiba di rumah.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Dodi (25) pulang ke rumahnya di Desa Sawah Lumpur, Kecamatan Semen, setelah bekerja di sawah. Ketika itu, ia kesal melihat periuk nasi yang berada di rumahnya kosong melompong. Ia juga tidak melihat KY (23), istrinya, di rumah.
Dodi pun terbakar emosi. Ketika sang istri pulang, keduanya terlibat adu mulut. Dodi pun dikatakan memukul istrinya dengan mengunakan palu sebanyak lima kali. KY pun pingsan. Wajahnya lebam.
Setelah itu, Dodi membungkus istri dan bayinya yang berusia 10 bulan dengan menggunakan kasur, lalu menjatuhkannya ke sumur sedalam dua meter yang terletak di halaman rumahnya.
Beruntung keduanya selamat. Tangisan bayi terdengar oleh warga sekitar sehingga keduanya diangkat dari sumur dan diselamatkan.
Seusai melakukan perbuatan itu, Dodi pulang ke kampung halamannya di Jirak, Sungai Keruh, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan, dengan membawa motor Honda Fit X dan uang Rp 400.000.
Setelah menjadi buronan, polisi mengendus jejak keberadaan Dodi. Ia pun ditangkap di rumah temannya di Talang Tumbur, Kelurahan Talang Ubi Barat, Kecamatan Ubi, Senin (11/11/2014) pukul 22.30. Ketika ditangkap, Dodi sedang asyik minum minuman keras bersama kelima temannya.
Ketika ditanya soal upaya percobaan pembunuhan, Dodi menyangkal. Ia mengaku hanya memukulnya dengan menggunakan palu.
"Aku cuma pukul pakai palu sebanyak lima kali. Setelah itu, istri aku nekat bunuh diri dengan cara menyemburkan diri dalam sumur beserta anakku," kata Dodi.
Tribun Sumsel/Ari Wibowo