ANNISA, JAKARTA
Dear Annisa, rambut rontok sebenarnya hal yang alamiah. Dalam sehari, normalnya rambut rontok 50-150 helai. Kerontokan rambut MERUPAKAN hal yang normal karena rambut memiliki siklus hidup sendiri. Yang perlu diwaspadai adalah jika kerontokan terjadi berkepanjangan, dengan jumlah rambut yang rontok melebihi 100 helai per hari.
Dalam 'hidupnya', setiap batang rambut akan melewati 3 tahap pertumbuhan. Pertama, fase anagen, di mana rambut secara aktif tumbuh dan bertambah panjang. Fase ini berlangsung kira-kira 3-5 tahun. Fase kedua adalah katagen. Pada fase yang berlangsung antara 3-4 minggu ini, pertumbuhan sel-sel rambut secara perlahan mulai melambat sebelum akhirnya berhenti. Fase ketiga disebut sebagai fase telogen. Folikel rambut mengecil dan bergerak lepas ke permukaan kulit kepala. Proses ini berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah melewati ketiga fase ini, rambut baru akan tumbuh lagi untuk menggantikan yang sudah rontok. Siklus pertumbuhan ini memakan waktu hingga 4 tahun, dan dapat berulang sebanyak 25 kali.
Fase-fase tersebut, pada kenyataannya sering kali tidak berjalan sempurna. Kulit kepala yang tidak sehat/sensitif, ketombe, kulit kepala berminyak, hormon yang tidak stabil saat hamil atau setelah melahirkan, konsumsi obat-obatan tertentu (pil KB, hormone replacement therapy), stres, dan terlalu banyak terpapar produk kosmetik rambut, memicu terjadinya kerontokan rambut 'prematur' (terjadi sebelum waktunya). Faktor lain yang tak dapat disepelekan, yang dapat menyebabkan kerontokan permanen, adalah faktor keturunan. Anda yang memang memiliki garis keturunan kerontokan rambut, perlu mencegahnya lebih dini. Pertumbuhan rambut akan melambat seiring dengan bertambahnya usia. Untuk memelihara pertumbuhan rambut yang sehat, pijatlah kulit kepala secara teratur, setiap kali Anda keramas. Pijatan ringan ini dapat merangsang aliran zat-zat gizi, oksigen, dan darah menuju folikel rambut.
Secara garis besar, kerontokan rambut disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor herediter atau keturunan dan faktor didapat. Kerontokan oleh karena faktor keturunan memang tidak banyak yang bisa dilakukan selain mencegah agar kerontokan tidak berlangsung dengan cepat. Sedangkan faktor yang didapat, ada yang disebabkan oleh karena penyakit dan ada pula karena kesalahan perawatan rambut.
Waspadalah bila rambut makin menipis, kepadatan helai rambut berkurang ,jumlah helai rambut yang rontok makin banyak (saat keramas, di bantal, atau ketika menyisir rambut),ketidakseimbangan atau kelainan kondisi kulit kepala misalnya, kulit kepala berminyak, berketombe, sensitif, dan perkembangan bakteri yang tidak ditangani segera, dan jangan abaikan adanya kecenderungan mengalami kebotakan dalam garis keturunan keluarga.
Kerontokan rambut dapat dipicu oleh perubahan suhu tubuh yang ekstrim atau dikenal dengan telogen effluvium. Demam di atas 39 derajat Celsius akibat tekanan psikis, stres mental yang kuat, pasca melahirkan maupun pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan siklus rambut terganggu. Kerontokan rambut jenis ini sifatnya sementara, dengan ciri rambut yang menipis. Umumnya rambut akan tumbuh kembali setelah penyebab teratasi, meski butuh waktu berbulan-bulan.
Apa yang harus dilakukan ketika rambut terus rontok?
Kenali dengan baik sebab-sebab kerontokan rambut Anda dan cari tahu pengobatan yang tersedia. Hati-hati dengan terapi alternatif yang belum terbukti dan mungkin punya efek samping tak menyenangkan.
Sebaiknya hindari rambut Anda terkena sinar matahari, klorin dan air laut yang berlebihan. Karena sinar matahari dapat membuat rambut rapuh dan Anda bisa melindungi rambut dengan topi atau pelembab rambut yang mengandung tabir matahari setelah berenang atau olahraga.
Makanlah makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein dan zat besi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan organ tubuh termasuk rambut. Sumber protein utama berasal dari ikan, telur, kacang kacangan, yogurt, kedelai dan lain lain. Cukupi asupan biotin (vitamin B kompleks) yang banyak terdapat pada hati, kacang-kacangan, susu, yogurt, kuning telur, dan sereal.