Meremajakan Kulit dengan Darah Sendiri (2)

By nova.id, Selasa, 22 Juni 2010 | 17:20 WIB
Meremajakan Kulit dengan Darah Sendiri 2 (nova.id)

Proses terapi yang juga dikenal dengan istilah Dracula Therapy ini ternyata mudah. Darah diambil dari pasien sendiri, kemudian diproses dengan menggunakan alat khusus sampai dihasilkan suatu konsentrat yang siap digunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan kulit. Dalam proses ini, darah diurai dan diambil zat dari plasma darahnya (platelet rich plasma).

Zat inilah yang menjadi sumber growth factor atau faktor pertumbuhan yang dapat memberikan lingkungan mikro yang mendukung ataupun merangsang stem cell untuk mengadakan perbaikan. Ada beberapa jenis growth factor yang sudah berhasil diidentifikasi yang berfungsi antara lain untuk regenerasi kulit, menyembuhkan bagian kulit yang luka, melembabkan, memutihkan, dan pengencangan kulit.

Penyuntikan dilakukan secara halus dan natural ke dalam lapisan kulit dan memungkinkan meresap hingga ke bagian kulit terdalam. Sehingga dipastikan tepat sasaran. Usai treatment, dapat dilakukan tindakan radiofrekuensi atau tindakan untuk mengoptimalkan pertumbuhan growth factor dengan perawatan serum wajah, dan sebagainya.

Manfaat Stem Cell

Terapi Stem Cell sangat bermanfaat untuk:

Anti-aging

Menghilangkan kerutan

Memutihkan kulit

Menghilangkan jerawat dan bekasnya juga bekas luka

Regenerasi sel-sel kulit

Menyembuhkan luka

Melembabkan kulit

Menambah bagian pipi dan dahi (filler)

Mengisi kekurangan bagian dari wajah

Menyediakan nutrisi bagi kulit

Mengurangi stretchmark

Mengatasi rambut rontok

Untuk kesehatan, misal penyakit sendi (rematik, dll).

Rambu-rambu Perawatan Stem Cell

Terapi stem cell nyaris tidak memiliki efek samping, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:

Ada indikasi yang jelas sebelum dilakukan treatment.

Pasien tidak memiliki kontra indikasi berikut:

penyakit kelainan darah seperti ITP, hemofilia, dll

penyakit auto imun

sedang menjalani terapi steroid jangka panjang, misal asma

menderita kanker

sedang menjalani kemoterapi

sedang menderita infeksi berat/demam

ada kelainan liver

sedang menjalani terapi antikoagulan (warfarin, aspirin)

sedang hamil

Oleh karena itu, sebelum menjalani terapi ini, pasien menjalani tes darah terlebih dulu.

Pasien harus memahami tujuan dan proses tindakan ini, karena itu harus ada persetujuan medis (informed consent)

Tindakan antiseptik sebelum dan setelah treatment.

Hasto Prianggoro