Gairah Menurun, Obat Kuat Bukan Jaminan

By nova.id, Senin, 8 Februari 2010 | 06:23 WIB
GAIRAH MENURUN OBAT KUAT BUKAN JAMINAN (nova.id)

Ada saat-saat tertentu di mana suami atau istri merasa tak lagi bergairah. Apa sebabnya? Dan, bagaimana mengatasinya?

Belakangan Wida tampak lesu. Di tempat kerja pun, ia makin sering uring-uringan. "Suami saya sekarang nggak bergairah lagi," akunya. Nasib seperti Wida banyak dialami pasangan lain. Banyak kejadian, suami-istri berpisah hanya karena alasan tak lagi menemukan kebahagiaan batin.

Memang, gairah pegang peranan penting dalam hubungan seks yang normal. Tanpa gairah, hubungan seks akan hambar. Tapi kenapa pada masa-masa tertentu gairah menurun? "Ada berbagai sebab. Yang pertama, fisik. Ini pun dipengaruhi beberapa faktor, antara lain yang bersifat alami seperti usia," kata konsultan keluarga, Dr. Gerard Paat, MPH.

Umumnya, lanjut Gerard Paat, gairah seks tiap orang mulai menurun pada usia 45-50 tahun. Di usia itu, hormon yang mendukung gairah seks memang menurun. Penyebabnya bisa banyak, termasuk problem nonseksual, seperti kegemukan dan sebagainya. Tak heran, pria yang memasuki usia lansia mulai kelihatan loyo. "Selain gairah menurun, juga karena kemampuan ereksinya pun menurun," tuturnya. Dijelaskannya pula, gairah pria banyak ditentukan hormon laki-laki (testosteron) yang akan mulai menurun begitu pria menginjak usia 30-an tahun.

GAIRAH WANITA TETAP

Di sisi lain, gairah seks wanita tak dipengaruhi hormon wanita (estrogen dan progesteron), tapi justru dipengaruhi hormon laki-laki. Dan hormon yang bertanggungjawab pada gairah seks wanita ini justru tak menurun saat wanita usia lanjut.

Wanita, kata Gerard Paat, hanya punya sedikit testosteron. "Jikapun turun, sedikit sekali," ujarnya. Sehingga, pada wanita, menurunnya gairah seks tak begitu kentara. Yang terjadi, wanita kehilangan beberapa sifat kewanitaan, seperti kecantikan memudar atau menopause, seiring meningkatnya usia. Sementara gairah seksnya tetap. "Karena itu, jika bicara seks pada lansia, yang proaktif justru wanita," ungkap konsultan seksologi ini.

Penyebab fisik lain ialah penyakit semisal sakit gula, jantung koroner, atau lever. Bisa juga karena obat-obatan. Entah karena terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang atau narkotika. Semua hal di atas bisa menjadi penyebab menurunnya gairah, "Bahkan bisa menyebabkan impotensi," tukas Gerard Paat.

Selain penyebab fisik, gairah seks menurun juga bisa disebabkan faktor nonfisik atau kejiwaan. Mungkin saja komunikasi di antara suami-istri tak berjalan lancar, sehingga hubungan mereka jadi kurang mesra dan tak lagi tertarik satu sama lain.

Penyebab lain ialah faktor pribadi, seperti munculnya perasaan rendah diri terhadap pasangan atau anggapan salah seorang pasangan bahwa seks hanyalah sekedar kewajiban. Bisa saja suami maunya to the point, tak ada "pemanasan" lebih dulu, sehingga istri tak merasakan kepuasan. Akibatnya, seks bagi istri hanya dianggap sebagai suatu kewajiban.

KETAHUI PENYEBAB

Yang perlu dilakukan untuk mengatasi turunnya gairah seks, baik pada istri maupun suami, ialah mengetahui lebih dulu penyebabnya. Yang paling mudah, jika penyebabnya bersifat jasmaniah, misalnya karena sakit. Maka, jika gairah seks menurun sementara komunikasi pasangan berjalan lancar, cobalah pergi ke dokter. Jangan-jangan menurunnya gairah seks itu karena penyakit. "Jika memang penyebabnya penyakit, penyakit inilah yang disembuhkan, minimal akibatnya dikurangi," kata Gerard Paat.