Saat Tepat Berikan Fasilitas

By nova.id, Minggu, 18 Juli 2010 | 00:29 WIB
Saat Tepat Berikan Fasilitas (nova.id)

Saat Tepat Berikan Fasilitas (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto "

Daripada cemas dan menjadi orang tua yang paranoid sehingga menjauhkan anak-anak Anda dari kemajuan teknologi yang banyak manfaat positifnya, lebih baik simak kapan sebaiknya memberi fasilitas berikut pada anak.

Oh No, Kartu Elektronik!

Melihat mama atau papa mengambil yang dengan mudah di mesin ATM atau menggesek kartu kredit, anak dengan cepat mencerna juga belajar. Keingintahuannya pasti terpicu, ia pasti bertanya. Apa yang harus dilakukan?

1 Don't panic, Mommy...

Jangan panik, adalah kunci yang pertama harus dilakukan. Jelaskan dengan logika sederhana apa fungsi dari kartu dan mesin tersebut kepada Si Kecil. Ingat tidak perlu memakai istilah seperti mesin ajaib, mesin penghasil uang, ataupun kartu uang. Sebab, dengan mengganti istilah sebenarnya, justru akan membuat anak bingung dan kehilangan makna yang benar tentang nama teknologi tersebut.

2 Bang bing bung, yuk kita nabung

Berilah pengertian sedini mungkin terhadap anak tentang arti menabung. Jelaskan secara sederhana kepada mereka bagaimana orang tua bekerja untuk mencari uang lalu menyimpannya di tabungan. Sehingga sebelum mengenal lebih jauh tentang kartu ajaib yang dapat mengeluarkan uang ataupun menjadi alat pembayaran di setiap toko, Si Kecil telah terlebih dahulu berbekal pengertian tentang pentingnya menyisihkan uang dan menyimpannya di bank melalui tabungan.

3 Hebat! Kartunya bisa untuk beli baju dan mainanku...

Setelah Si Kecil mengetahui secara sederhana tentang arti menabung, jelaskan padanya mengenai manfaat kartu kecil ajaib yang dimiliki oleh orang tuanya.

Apa yang dibelanjakan memakai kartu tersebut berasal dari uang yang telah ditabung di bank tadi. Sehingga anak akan mengerti, tidak boleh sembarangan memakai kartu tersebut ataupun memberikannya begitu saja pada orang lain.

Kapan Memberinya?

1 Berikan anak Anda kartu elektronik setelah mereka melakukan aksi menabung yang dirasakan cukup disiplin dan pandai.

2 Berikan pula reward bila mereka naik kelas, mendapat nilai bagus di sekolah ataupun menang lomba. Hasil yang mereka dapat dari Anda, ajarkanlah untuk memasukkannya ke tabungan mereka.

3 Jika Si Kecil telah meminta dibuatkan kartu elektronik, sebaiknya berikan ketika mereka sudah mengerti benar manfaat menabung dan susahnya mendapatkan uang. Biasanya ketika anak duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar barulah ia dapat dengan sigap dan mengerti dengan baik.

4 Jangan lupa, awasi penggunaannya. Ada baiknya Anda sendiri yang menyimpankannya untuk anak, dan mereka baru boleh memakai bersama dengan pengawasan Anda tentunya.

5 "Duh, adik kok boros sih," keluh Bunda.

Jika ini yang terjadi, tegurlah dengan lembut secara sederhana.

Beri informasi bahwa berapa jatah yang dapat digunakan Si Kecil berbelaja saat itu bersama Bunda. Tentunya orang tua juga perlu menjadi contoh yang baik alias Great Role Model bagi putra putrinya dalam urusan belanja. Karena kembali lagi, bahwa anak-anak akan belajar dari apa yang mereka lihat, dan mereka akan meniru perilaku orang terdekat mereka.

So, orang tua juga jangan boros dan mulailah membeli apa yang memang dibutuhkan, kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan membeli barang-barang tersier. Jadi, bila Bunda dan Ayah kompak, pasti adik juga akan kompak. Ya, kan?

Serunya Dunia Gadget

Di dalam dunia permainan, justru teknologi makin maju dan beragam macamnya. Ia juga cepat sekali berganti, baru muncul yang baru eh sudah ada yang lebih baru lagi. Luar biasa, bukan?

Namun, hati-hati tanpa adanya pengertian dan pengawasan yang baik dari orang tua, Si Kecil bisa terperangkap di dalam permainannya sendiri dan menjadi Gamer's Junkie. Apa yang harus dilakukan?

1 Sejak Balita

Perkenalkan games pada anak sejak usia balita karena pada usia ini biasanya anak akan merespon segala ilmu pengetahuan dan pembelajaran dengan cepat ketika bersamaan dengan serunya bermain games.

Misalnya, permainan edukasi di komputer yang membuat anak belajar dan makin bertambah pengetahuannya.

2 Ketat di Internet

Tetapi untuk internet, orang tua harus lebih ketat. Beri kesempatan anak untuk mengenal internet sampai pada pencarian informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi pengetahuan saja. Ingat, dampingilah selalu anak Anda.

3 Yang Mengasah Logika

Pilihlah jenis permainan melalui konsol game ataupun internet yang dapat memicu perkembangan otak Si Kecil. Permainan logika misalnya, mencari harta karun dengan mengumpulkan jenis emas berbentuk segitiga. Tujuannya? Melatih cara berpikir anak Anda tentunya.

4 Stop Kekerasan

Hindari memberikan jenis permainan yang bernafaskan kekerasan di dalamnya. Karena pada usia dini, Si Kecil akan dengan mudah menyerap adegan dan aksi yang terkandung di dalam permainan tersebut.

5 Jangan Lupa Dampingi

Setiap bermain, dampingi anak-anak Anda dan terangkan langkah-langkah apa yang harus diambil agar ia dapat memenangkan permainan tersebut. Misalnya mencocokkan bentuk ataupun warna dan angka. Seru dan menyenangkan pastinya.

6 Jadwal di Hari Libur

Terakhir, lakukan aktivitas permainan ini di saat libur saja. Satu hari di weekend misalnya. Sisanya, ya berikan aktifitas yang seru bagi anak, misalnya liburan bersama ke kebun strawberry, hiking ataupun mengikuti outbond. Atau ikutkan dalam les menari, les melukis, kursus memasak bagi Si Kecil sampai pada aktifitas memancing anak agar makin pandai, bersosialisasi dengan teman-teman dan orang lain, juga menyenangkan untuk keluarga!

Jika Melanggar...

Bila Si Kecil melanggar disiplin bermain games, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1 Tanpa Izin

Bila anak Anda bermain game elektronik tanpa seizin Anda, berilah peringatan kecil, dan buat anak berjanji tidak mengulanginya. Juga jelaskan bermain game harus sesuai jadwal yang disepakati.

2 Lewati Batas Waktu

Berilah hukuman ringan pada anak dengan tidak boleh melewatkan waktunya bermain game sebanyak satu kali di minggu depan. Jadi, dengan melanggar ia mengetahui dapat kehilangan waktu bermain game-nya di waktu lain.

3 Kartu Merah!

Jika pelanggaran yang dilakukan sudah melewati batas, ajak peran serta Ayah untuk duduk bersama dengan Bunda dan Si Kecil membicarakan kebijakan bermain game yang baik dan diperbolehkan. Buat kesepakatan baru, dan anak mendapat sangsinya dengan tidak boleh main game elektronik dalam bentuk apapun selama satu bulan, misalnya.

Yang terpenting ajarkan anak-anak disiplin dan menghargai peraturan atau kesepakatan yang telah dibuat oleh Anda sebagai orang tuanya. Respek dari anak menandakan mereka telah mengerti apa yang wajib mereka ikuti dari orang tuanya.

Afra Mayriani