Memotong Rambut Si Kecil

By nova.id, Minggu, 30 Mei 2010 | 17:57 WIB
Memotong Rambut Si Kecil (nova.id)

Jadi, tergantung orang tua mau anaknya berambut panjang, gondrong atau pendek. "Tapi umumnya orang tua lebih senang bila anak berambut pendek." Karena, pada usia balita, anak lebih banyak bermain dan bergerak. Baik keringat maupun kotoran di kulit kepala akan membuat anak tak nyaman. Nah, agar si anak merasa lebih nyaman dan orang tua pun mudah mengurus rambut anaknya, maka lebih praktis bila si anak berambut pendek.

Karena itu, lanjut Ari, pada prinsipnya model rambut anak adalah yang praktis dan mudah dirawat. "Kebanyakan model rambut anak balita yang telinganya terlihat dan sangat pendek. Istilahnya, model tempurung atau batok." Ada juga model lainnya seperti model cepak tentara. Anak lelaki maupun perempuan sama saja modelnya. Malah, pada anak

perempuan ada yang rambutnya model bob sebagaimana wanita dewasa, yakni ditrap sehingga mengembang. Untuk poni, anak lelaki dipotong setengah dahi dan perempuan pas di alis mata.

Jikapun si anak berambut panjang, tetap bisa memenuhi kedua unsur tersebut. Misalnya, diikat atau diberi bando agar terlihat selalu rapi. Namun tentu saja orang tua harus lebih rajin memperhatikannya, ketimbang bila rambutnya pendek. "Bisa timbul ketombe kalau tak bersih mengeramasinya, ada kutu kepala." Selain itu, anak akan tampak semrawut bila rambutnya dibiarkan saja tanpa dikuncir atau dirapikan. Apalagi anak usia ini tak mau untuk selalu sisiran setiap menit maupun jam.

WAKTU POTONG

Soal kapan waktunya anak dipotong rambut, menurut Ari, tergantung orang tua juga. "Biasanya 3 bulan sekali anak dipotong rambutnya, apakah itu dipotong pendek atau sekadar dirapikan," jelasnya. Tapi bila orang tua ingin anaknya selalu tampak rapi, boleh saja datang ke salon sebulan sekali ataupun 2 minggu sekali.

Yang penting, lanjut Ari, jangan sampai rambut tersebut mengganggu si anak. Misalnya, pada anak lelaki, jika rambutnya sudah mencapai di dekat daerah telinga berarti sudah panjang. Atau, rambutnya terlihat tidak rapi dan cukup mengganggu seperti terkena mata atau ia sering mengibaskan rambutnya, maka sebaiknya dipotong saja.

Kalau soal berapa lama waktu memotong rambut, tak bisa ditargetkan. "Bisa setengah jam atau lebih. Biasanya dipotongnya separuh-paruh dulu. Seenak-enaknya si anak saja," bilang Ari. Yang jelas, perlu ekstra waktu dan si anak jangan dipaksakan. "Pemaksaan akan membuat si anak trauma. Nantinya ia tak mau lagi dipotong rambutnya."

PERAWATAN

Baik anak perempuan maupun anak lelaki, perawatan rambutnya sama saja. Orang tua bisa menggunakan bahan-bahan tradisional semisal minyak kemiri, lidah buaya atau daun seledri yang dianggap dapat menyuburkan rambut. Kalau mengenai penggunaan hair lotion, seperti dituturkan Ari, belum diperlukan oleh anak. "Tapi jika orang tua mau memakaikannya pada anaknya, ya, boleh saja."

Setiap mandi, anjur Ari, rambut anak sebaiknya dibasahi agar terasa nyaman. Tapi jangan setiap hari diberi sampo. Karena, terangnya, "Kelenjar keringat di kepala baru aktif setelah anak berusia 2 tahun dan munculnya kelenjar minyak di usia pubertas." Jadi, kotoran dari diri anak sendiri masih sangat sedikit dibandingkan kotoran yang diakibatkan anak bermain. "Keramas sebaiknya dilakukan seminggu 2 kali." Adapun sampo yang digunakan khusus untuk anak atau bayi.

Memotong Rambut Anak Di Rumah