Aneka Mitos:
*Bayi baru lahir harus dipakaikan gurita agar perutnya tidak kembung/besar
Yang jelas, seperti diterangkan Adi Tagor, dinding perut bayi masih lemah. Volume organ-organ tubuhnya tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada. Karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnya sangat terbatas. Apalagi wanita yang pinggulnya kecil. Rongganya tak bisa berkembang, sementara organ-organnya terus berkembang. Begitupun jika bayi sudah mulai makan makanan padat. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat.
Jika ibu tetap ngotot memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang. Bila gurita digunakan agar pusar bayi enggak bodong, maka guritanya dipakaikan hanya di sekitar pusar dan ikatannya longgar. Atau gurita boleh digunakan untuk beberapa hari selama tali pusat belum puput, mengingat kemungkinan si ibu khawatir terjadi gesekan pada proses penyembuhan bekas luka tali pusat.
*Setelah tali pusat puput, pusar bayi harus ditindih dengan kepingan uang logam agar pusarnya tidak bodong
Sebetulnya tak perlu. Apalagi jika pusarnya memang tidak bodong. Kalau memang ternyata bodong, tak apa-apa diberi kepingan koin di atasnya. Asal pusar bayi harus diberi kasa steril yang diganti setiap hari dan diikat ke belakang. Pada dasarnya, ada bayi yang sejak lahir memang sudah punya bakat bodong. Lantaran "jendela" ke pusar belum menutup sempurna saat ia lahir.
*Bayi baru lahir harus dibedong agar kakinya tak pengkar (berbentuk huruf X atau O)
Sebetulnya tujuan ibu membedong bayi agar si bayi dapat tidur dengan tenang. Sampai usia 6 bulan, bayi mengalami apa yang dinamakan refleks kaget (MORO). Nah, jika bedong dipakai longgar, maka saat refleks itu terjadi, bayi akan merasa seperti ada yang memeluk sehingga ia bisa tidur lagi.
Hanya perlu diingat, bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak. Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar.
Yang perlu diketahui, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. "Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok," terang Adi Tagor.
Di negara-negara yang cukup mendapatkan sinar matahari seperti Indonesia, kata Adi Tagor, tak ada kaki X atau O. Lantaran kulit mampu membuat vitamin D3 untuk pembentukan tulang dari sinar matahari. Yang ada adalah orang menderita kaki X atau O karena sakit pada kelenjar parathyroid. Kelenjar ini mengatur kadar dan penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jadi, kalau pembentukan tulangnya terhambat, tentu ia akan memiliki kaki X atau O.
*Bayi tak boleh digendong di sisi kiri/kanan ibu/ayah dengan posisi kaki melingkari pinggang ayah/ibu, karena bisa membuat kakinya pengkar