Menuai Imajinasi Lewat Dongeng (2)

By nova.id, Kamis, 11 Maret 2010 | 03:54 WIB
Menuai Imajinasi Lewat Dongeng 2 (nova.id)

Menuai Imajinasi Lewat Dongeng 2 (nova.id)

"Foto: Eng Naftali "

Atau gunakan bahasa lain untuk menggambarkan emosi dan inti cerita menggunakan perumpamaan, misalnya udara untuk pikiran, api untuk semangat, air sebagai perasaan, hingga bumi menjadi pengganti kekokohan prinsip.

Kelima, manfaatkan hobi bersama. Suka melakukan kegiatan bersama buah hati? Ketika melakukannya, akan lebih menarik jika diselipkan cerita-cerita karangan sendiri yang membuatnya lebih bersemangat menjejaki setiap langkahnya.

Keenam, buat versi lain. Cerita Cinderella atau Si Kue Jahe tak lekang dimakan waktu, namun tak berarti tak boleh diubah. Agar lebih rasional, sah-sah saja membuat cerita-cerita legendaris ini untuk anak. Seperti, mengganti kereta labu Cinderella dengan mobil canggih berwarna pink atau ibu peri dengan anak Anda sendiri.

Atau Si Ibu Tiri "dibuat" tak terlalu kejam dan Cinderella bisa melawan orang-orang yang menjahatinya. Lalu bagian di mana saudara tiri Cinderella memotong kakinya demi bisa memasukkan sepatu, dipotong saja karena terlalu ekstrim untuk sang anak. Bagaimanapun juga anak harus diberi asupan ringan nan menyenangkan dalam mendongeng.

Ketujuh, biarkan anak berimajinasi. Jangan anggap remeh anak Anda, meski kecil tapi daya imajinasinya luar biasa dan tak terduga. Jadi, tak masalah (malah bagus) jika anak ingin ceritanya berkembang berdasarkan yang ia inginkan. Ikuti saja khayalan akan dongengnya, dan anak akan merasa dilibatkan dan bisa mengekspresikan dirinya.

Kedelapan, jangan takut menjadi anak kecil. Tak masalah Anda menggunakan aneka macam suara aneh atau gerakan-gerakan yang ekspresif untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita dongeng. Jika anak suka dengan cerita superhero yang bisa terbang, jangan segan menggendongnya lalu "menerbangkannya".

Hati-Hati Pilih PahlawanCerita di masa kecil akan menempel dalam benak anak dan memenuhi imajinasinya. Bukan mustahil, nilai-nilai kebaikan yang tertanam lewat dongeng, akan ia tuai sebagai sifat-sifat yang menemani sepanjang hidup. Artinya, memilih pahlawan dalam dongeng untuk anak. Ia tak harus selalu menang, karena bagaimanapun di kehidupan nyata, hidup tak selalu di atas, kan?

Beri si tokoh tadi kelebihan juga kekurangan sehingga lebih rasional. Misalnya Si Kecil suka sekali dengan Superman, Anda bisa menceritakan kalau Superman di kehidupannya juga punya kelemahan yaitu batu kripton, meski ia super kuat dan baik hati.

Dalam menciptakan dongeng, buatlah tokoh yang sangat dekat dan ia pedulikan. Atau membuat cerita dengan tokoh yang sebenarnya adalah kepribadian Sang Anak. Beri nama yang lucu dan mudah diingat juga jalan cerita yang tak biasa namun menyenangkan. Seperti Si Kelinci Cerdas atau Beruang Tangguh, Princess Elora, Super Kiddo dll, yang jelas namanya harus mudah diingat anak, ya.

Astrid Isnawati