Cara Aman Mengayun Bayi

By nova.id, Minggu, 30 Mei 2010 | 17:07 WIB
Cara Aman Mengayun Bayi (nova.id)

Ayunan dari kain juga membuat si bayi lebih nyaman. Misalnya, si bayi pipis, maka akan langsung merembes. Sehingga sang ibu bisa segera mengetahuinya dan mengganti pokok si bayi. "Kain juga nggak panas, berbeda dengan ayunan dari besi yang alasnya papan." Selain itu, kain juga memiliki ventilasi yang bagus. Asal kainnya jangan yang terlalu tebal.

Bagaimana jika bayi diayun dalam gendongan? "Mengayun dengan tangan juga membuat si bayi nyaman." Yang penting, usahakan posisi bayi juga sedatar mungkin dan mengayunkannya jangan terlalu kuat. "Kadang ada orang tua yang terlalu gembira lalu mengayun bayinya kencang-kencang. Si bayi bisa terlempar."

GERAKAN AYUNAN

Soal gerakan ayunan ini, terang Najib, sebetulnya tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Secara teoritis memang ada disebutkan bahwa getaran atau guncangan yang terlalu kuat memang bisa membawa akibat buruk pada si bayi. Misalnya, pendarahan di otak. Tapi itu, kan, kalau rangsangan atau getarannya terlalu kuat semisal diguncang. Tapi kalau gerakan ayunan, kan, relatif lebih smooth." Selain itu, dari ayunan tak langsung mengenai tubuh bayi, tapi mengenai ayunannya. "Jadi kemungkinan timbul cedera lebih kecil."

Namun Najib tetap minta orang tua agar berhati-hati kala mengayun bayi. "Jangan terlalu kuat atau kencang. Selain kemungkinan si bayi akan terlempar keluar dari ayunan, juga bisa membuatnya mabuk. Akibatnya, ia bisa muntah-muntah. Sama halnya dengan orang dewasa, bayi pun akan pusing kalau diayun keras-keras."

Selanjutnya yang harus diperhatikan, hindari penggunaan ayunan setelah si bayi bertambah besar. Takutnya, si bayi akan keluar dari ayunan dan terjatuh. Apalagi jika orang tua lengah dan si bayi tak ditunggui. "Jadi kalau si bayi kira-kira sudah bisa keluar sendiri dari ayunan, sebaiknya hentikan menggunakan ayunan," anjur Najib. Begitupun jika bayinya termasuk gesit.

Agar Aman Saat Diayun

Apapun jenis ayunan yang tersedia untuk si kecil, Anda harus memperhatikan faktor keamanannya. Apa saja?

* Jangan meninggalkan si kecil di dalam ayunan terlalu lama. Sementara Anda asyik dengan aktivitas lain. Sesekali tengoklah untuk mengontrol kondisinya, misalnya popoknya basah, posisinya berubah, atau ia sudah terbangun dan menggeliat-geliat.

* Jangan biarkan anak kecil lain mengayunnya tanpa pendamping. Dikhawatirkan terjadi kecelakaan bila ia mengayun bayi terlalu kuat.

* Periksalah ayunan si bayi secara berkala. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya tali ikatan mulai kendor untuk ayunan dari kain jarit.

* Jauhkan benda-benda keras dan berujung runcing, seperti meja atau kursi, dari sekitar ayunan. Dikhawatirkan saat diayun membentur benda tersebut.

* Jika ia sudah agak besar, misalnya mulai bisa memanjat-manjat, jangan biarkan ia naik turun ayunan sendiri agar tidak jatuh.

Hasto Prianggoro, Riesnawiati/ /nakita