Duh, Sudah Diet tapi Masih Gagal? Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya

By Winggi, Rabu, 9 Mei 2018 | 17:17 WIB
Penyebab diet gagal (LeslieLauren)

NOVA.id- Lemak yang menumpuk di area perut tentu membuat kita kurang percaya diri. 

Adanya tumpukan lemak ini biasa disebut dengan perut buncit. 

Untuk menghilangkannya, ada banyak cara yang bisa kita lakukan. 

Mulai dari olahraga hingga melakukan diet

(Baca juga: Jadi Juara dengan Hadiah Rp 150 Juta, Maria Berencana Lakukan Hal Ini)

Tapi meski sudah melakukannya, masih banyak orang yang tak berhasil membuat lemak di perut terusir. 

Apa sih yang membuat ini terjadi? 

Ternyata ada beberapa faktor yang jarang diketahui yang menjadi penyebab semua ini. 

Melansir Shape.com.sg, berikut kebiasaan yang menyulitkan lemak di tubuh berkurang.

(Baca juga: 5 Manfaat Makan Tauge untuk Kesehatan Rambut, Nomor 1 Cocok Bagi yang Mengalami Kebotakan Dini)

1. Kurang tidur 

Ternyata tidur yang cukup bisa berperan dalam membantu kita menyingkirkan lemak di perut. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology membuktikannya.

Penelitian ini dilakukan pada lebih dari 70.000 perempuan selama periode 16 tahun mengungkapkan jika perempuan yang tidur lima jam atau kurang setiap malam, memiliki berat 2,47 kg dibanding perempuan yang tidur setidaknya tujuh jam dalam semalam. 

Ketika tidak cukup tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak ghrelin, yang merupakan hormon yang memicu perasaan lapar. 

Dan ini menyebabkan kita makan berlebihan. 

(Baca juga: Wah, Ini 4 Perlengkapan Bayi Milik Putri Kylie Jenner yang Harganya Cukup Fantastis)

2. Penuaan 

Seiring bertambahnya usia, tingkat metabolisme kita akan melambat. 

Kondisi ini mempengaruhi seberapa efektif tubuh kita embakar kalori. 

Perempuan juga mengalami perubahan hormonal karena menopause. 

Selama menopause, kadar estrogen kita turun dan sel-sel lemak di sekitar perut menghambat proses pengangkatan lemak dari aliran darah. 

Akibatnya, sebagian besar lemak akan masuk ke perut kita. 

Jadi, jangan biarkan usia menjadi alasan untuk berhenti berolahraga. 

(Baca juga: Tips Bikin Hidung Jadi Lancip Tanpa Suntik)

3. Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan 

Nasi atau roti putih memang sangat penting bagi sebagian orang. 

Tapi ternyata makanan olahan seperti ini membuat lebih sulit untuk mengurangi asupan kalori kita karena tingkat kenyangnya yang rendah. 

Makanan-makanan ini, tidak akan membuat kita kenyang dalam waktu yang lama dan akan menyebabkan kita makan lebih dari yang seharusnya. 

Cobalah untuk menggantinya dengan gandum utuh. 

Karena gandum utuh punya serat yang tinggi sehingga akan membuat kita kenyang lebih lama. 

Dengan begitu kita pun akan melupakan camilan. 

(Baca juga: Kate Middleton dan Pangeran William Umumkan Nama Anak Ketiganya)

4. Makan makanan yang mengandung lemak tak sehat

Susu memang kaya nutrisi dan berfungsi sebagai sumber kalsium dan vitamin D. 

Tapi di sisi lain, susu penuh dengan lemak jenuh yang dikaitkan dengan penyakit kolesterol, darah tinggi, dan penyakit jantung. 

Selain produk susu, daging merah juga mengandung lemak yang tidak sehat jadi sebaiknya konsumsi makanan ini secukupnya. 

Sertakanlah makanan dengan lemak baik seperti avokad, ikan, dan kacang-kacangan ke dalam menu harian kita. 

Makanan dengan lemak sehat ini jauh lebih bergizi dan lebih rendah kalori. 

Tapi tetap dalam kadar yang cukup. 

Makan terlalu banyak lemak sehat juga bisa menyebabkan kalori yang berlebih. 

(Baca juga: Ingin Anak Tumbuh Cerdas? Orang Tua Perlu Terapkan Pola Asuh Seperti Ini)

5. Olahraga dengan cara yang keliru

Kita berpikir jika kardio merupakan latihan yang bisa membakar lemak di perut kita. 

Memang, benar jika latihan seperti berlari dan bersepeda bisa membantu membakar lemak. 

Tapi mungkin tidak tepat jika kita hanya mengandalkan semua olahraga tersebut. 

Latihan seperti HIIT atau pelatihan yang menantang mungkin lebih efektif karena akan memberikan efek afterburn. 

Ini akan kita dapatkan dengan kerja keras setiap sesi latihan. 

Bahkan latihan ini juga bisa meningkatkan metabolisme selama berjam-jam setelah selesai melakukan latihan. 

Juga termasuk latihan kekuatan yang menargetkan otot perut. 

(Baca juga: Penampilan Jennifer Dunn saat Hadiri Sidang Bikin Gagal Fokus, dari Bulu Mata Palsu hingga Pipi Merah Merona)

6. Stres

Stres merupakan gangguan tubuh yang sering kita hadapi. 

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang menyebabkan kadar gula darah menurun. 

Itulah mengapa kita sering menambakan makanan manis dan berlemak saat mengalami stres. 

Selama masa-masa sulit ini, tubuh juga masuk ke mode "flight atau "fight" di mana otak kita akan berpikir bahwa kita telah menghabiskan semua kalori meski belum melakukannya. 

Bahkan jika kita sibuk di tempat kerja, sangat penting untuk menyisihkan beberapa saat untuk beristirahat dan bersantai. 

Ini akan memberikan keajaiban secara fisik dan mental. 

(Baca juga: Yuk, Belanja Kosmetik Murah di Jakarta X Beauty 2018 Akhir Pekan Ini, Banyak Diskon!)

7. Tidak berolahraga cukup keras

Saat berolahraga cobalah untuk mencapai intensitas 70 hingga 85 persen dari denyut jantung maksimal. 

Pada saat itu kita akan sulit untuk berbicara. 

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicine and Science dalam Sports and Exercise, perempuan pasca menopause yang melakukan latihan berintensitas tinggi selama 16 minggu kehilangan lebih banyak lemak perut dibanding mereka yang melakukan latihan intensitas rendah. 

Hingga akhirnya, membakar lemak membutuhkan defisit kalori dan kita akan dapat mencapainya dengan lebih efisien. (*)