OKSIGEN BERKURANG JIKA... Dosen IPB ini menyarankan masyarakat agar memerhatikan kemasan dan cara konsumsi yang benar dari air minum beroksigen. Kestabilan kadar oksigen dalam air sangat rentan dan faktor temperatur memegang peran penting. "Semakin tinggi temperatur, makin besar kemungkinan kandungan oksigen dalam air berkurang," jelas Rimbawan.
Temperatur tinggi juga membuat kadar oksigen mudah terlepas. Jadi, air minum beroksigen dan air heksagonal tak boleh terkena sinar matahari secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama. "Kemasan dan penyimpanannya harus benar-benar diperhatikan. Terutama setelah segel atau tutupnya dibuka."
Sebuah penelitian terhadap salah satu merek air minum beroksigen memperlihatkan, setelah dibuka selama 3 hari, kandungan oksigen yang semula 120 ppm turun menjadi 80 ppm. Bila itu terjadi, "Air beroksigen atau air heksagonal pun akhirnya berubah menjadi air minum biasa."
Bagaimana dengan air beroksigen yang kini diberi aneka rasa, misalnya rasa stroberi atau jeruk? "Sebetulnya sama saja. Bedanya cuma diberi perasa," ujar Rimbawan.
Dok.NOVA