Sang Adik Datang, Si Sulung Merasa Terbuang

By nova.id, Rabu, 10 Februari 2010 | 17:54 WIB
Konsultasi Psikologi: Adik yang dirawat sejak lahir akhirnya meninggal dunia, sementara ibunya pergi entah ke mana. ()

* Siaplah jika ia menunjukkan reaksi bertentangan terhadap bayi. Ia mungkin terkejut (meski Anda sudah mengingatkan) melihat bayi sering menangis dan tak mengerti segala sesuatu.

MENYIKAPI RASA CEMBURU SI SULUNG

* Beri ia banyak waktu dan kesempatan untuk mengutarakan dan mendiskusikan setiap perasaannya.

* Bantu ia mengidentifikasikan perasaannya, "Adik bayi membuatmu sedih, bukan?" atau "Mama dengar kamu tak suka, ya, dengan adik bayi?"

* Sediakan waktu untuk berdua saja dengan Anda. Entah menemaninya bermain, membaca buku, atau jalan-jalan. Selagi Anda bersamanya, serahkan perawatan bayi pada ayahnya.

* Saat ia dan Anda melakukan satu aktivitas bersama di rumah dan tiba-tiba terganggu oleh bayi, katakan padanya, Anda harus memberikan perhatian pada bayi tapi akan segera kembali untuk main bersamanya.

* Jika ia dan adiknya butuh perhatian Anda pada waktu atau jam yang sama, minta ia datang pada Anda, lalu perhatikan kebutuhannya sambil Anda tetap memberi perhatian pada bayi.

* Ajak ia merawat bayi. Ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana seperti membedaki bayi, meletakkan popok kotor di ember atau mengambilkan popok baru (jika disimpan di tempat terjangkau olehnya), membantu memegangi kaki bayi saat Anda mengganti popoknya, dan lainnya.

* Ajak ia bercakap-cakap selagi Anda menggendong atau mengemong bayi. Jika Anda punya batita perempuan, beri ia sebuah botol susu sehingga ia bisa memberi makan bonekanya saat Anda menyusui. Ini akan membantunya mengidentifikasikan dirinya dengan Anda. Juga membuatnya merasa dekat dan terbuka dengan Anda, sehingga bisa menentramkan perasaan kehilangan bahwa ia bukan "bayi" lagi di dalam keluarga.

* Seringlah mengatakan padanya, "Mama sayang kamu. Kamu selalu memiliki tempat di hati Mama."

* Mungkin ia akan tetap rewel tapi Anda tak usah marah. Itulah cara yang ia gunakan untuk mengatakan pada Anda, ia merasa takut kehilangan cinta Anda. Ia ingin Anda tetap peduli dan memperhatikannya. Jelaskan padanya, cinta Anda padanya tak pernah akan berkurang sedikit pun.

Julie Erikania/nakita

Ayah, Inilah Kesempatan Terbaik !

Hubungan antara ayah dan si sulung sering kurang harmonis saat ibu sedang berada di rumah sakit atau sibuk dengan bayi baru. Padahal, ini adalah waktu yang tepat bagi para ayah dan si sulung untuk lebih sering bersama-sama," tulis Judy Dunn dalam bukunya, From One Child To Two.

Meski pengasuhan anak bukan semata-mata menjadi tugas ibu, tapi umumnya para ayah kurang melibatkan diri mereka. Jika Anda termasuk salah satu di antara para ayah yang menyerahkan seluruh pengasuhan anak kepada ibu, sekaranglah saatnya Anda untuk mulai. Apalagi jika Anda yang akan menjaganya selama ibu dalam perawatan persalinan di rumah sakit. Anda harus mulai mengajak anak melakukan segala sesuatu bersama-sama sejak ibu hamil.

Ingatlah, batita seringkali menuntut, "Mama, tolong, dong!" Anda tentu tak boleh membiarkan ia bersikap seperti itu terus-menerus, apalagi jika ibu tak dapat melakukannya karena sibuk merawat bayi. Mulailah secara bertahap melakukan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan anak bersama ibunya. Misal, selama ini anak berangkat tidur bersama ibu dan didongengkan oleh ibu. Untuk tahap pertama, Anda dan pasangan bersama-sama melakukannya, lalu secara bergantian, hingga akhirnya anak terbiasa tanpa kehadiran ibu saat berangkat tidur.

Mungkin awalnya Anda akan bersikap agak malas melakukan semua itu. Tapi semakin banyak waktu Anda bersama anak, Anda akan makin menyukai tanggungjawab baru ini.