Menangis Boleh Kok, Sayang (2)

By nova.id, Kamis, 8 Oktober 2009 | 17:33 WIB
Menangis Boleh Kok Sayang 2 (nova.id)

* Pelepasan Emosi - Takut Merasakan

Tentu saja bukan menangis tanpa sebab yang membuat orang lain takut. Melainkan keterkaitan dengan perasaan yang dicemaskan.

Dari waktu ke waktu ada banyak hal menakjubkan yang terjadi di saat Anda berada dalam masa yang dipenuhi beban stres.

Syaratnya, harus benar-benar mau membiarkan diri untuk bisa merasakan apa pun bentuk emosi yang ada. Jadi, bukan mengingkarinya.

* Pelepasan Emosi - Pelepasan Zat-zat Kimiawi

Saat menangis, terjadilah pelepasan, penyembuhan, sekaligus relaksasi. Air mata yang membanjir berfungsi membersihkan, membebaskan, membukakan, dan menyembuhkan.

Air mata mengandung sejumlah protein kimiawi dan hormon. Proses pelepasan zat-zat kimia ini mampu menyingkirkan depresi, sekaligus menyeimbangan zat-zat kimia tubuh yang telah diperbaiki usai mengalami kejadian yang menyesakkan hati.

Pada dasarnya Anda memang perlu melepaskan emosi lewat tangisan, asalkan waktunya tepat. Begitu bisa memahami betapa menakjubkannya peran tangis sebagai pelepas ketegangan, mestinya Anda lebih mampu bertoleransi saat anak mengeluarkan air matanya secara alami.

Jadi, tak perlu menghardiknya, menutup-nutupinya, cepat-cepat menghapus air matanya, menyuruh Si Kecil diam, atau justru mengolok-olok dan mempermalukannya.

* Pelepasan Emosi - Cari Tempat Aman

Bila memang tahu yang Anda butuhkan hanyalah kesempatan untuk menangis, carilah tempat aman yang bisa memberi keleluasaan untuk menangis sejadi-jadinya.

Selimuti tubuh agar hangat, naiklah ke tempat tidur, atau isi bak mandi dengan air hangat.

Lalu, biarkan air mata mengalir deras dan jangan biarkan perasaan tertekan menahan segala kesedihan. Dengan menangis, Anda tak akan hancur berkeping-keping, melainkan justru terbuka dan tumbuh dalam pembaharuan.

Merasakan emosi adalah keberanian dan tindakan perkasa. Keberanian ini penting untuk membawa kembali ke dalam jati diri Anda.

Biarkan Si Kecil Menangis !

Jadi, biarkanlah Si Kecil bebas menumpahkan air matanya, tak perlu memarahi dan menyuruhnya diam. Katakan saja, Anda mengerti mengapa ia bersedih. Dan katakan pula, menangis adalah cara terbaik untuk mengobati kemarahan/ kesedihannya.

Begitu memahami cara melepaskan emosi, mengakui emosi yang ada dalam diri, menerima diri, dan sepenuhnya menjadi diri sendiri, berarti Anda mengalami proses tumbuh kembang secara emosional. Maka, Anda sudah mulai meraih potensi diri secara penuh.

Dampak selanjutnya, anak-anak pun akan terdorong memiliki keberanian untuk mengekspresikan perasaannya ketimbang menekannya. Tak heran bila Anda pun akan jadi lebih bahagia dan sehat secara emosional. Begitu pula buah hati Anda.

Paskaria