Sejak Senin (28/4) kemarin, terhitung mulai 30 April 2014 pihak Jakarta International School (JIS) tak lagi menggunakan jasa PT ISS Indonesia. Dalam siaran pers yang diberikan kepada wartawan, JIS menilai tindakan dua atau lebih karyawan ISS telah sangat mengganggu kesehatan, keselamatan, dan keamanan murid dan pegawai JIS. Untuk itu, JIS akan melaksanakan sendiri kegiatan yang selama ini dijalankan oleh ISS dan akan menyelenggarakan perekrutan terbuka. "Para karyawan yang ada saat ini telah ditawarkan untuk memilih melanjutkan hubungan kerja mereka dengan ISS atau berpartisipasi dalam perekrutan terbuka yang dilakukan oleh sekolah," kata JIS dalam pernyataan resminya. Menurut JIS, pemilihan dan penyaringan tersebut akan dilaksanakan dengan ketentuan bahwa para pemohon lulus dari seluruh ketentuan penyaringan. Seleksi akan mencakup pemeriksaan kesehatan dan keamanan yang akan dijalankan oleh Sodexo yang telah ditunjuk JIS untuk memberikan jasa konsultasi teknis yang mencakup penyaringan karyawan terhadap karyawan kebersihan, pemelihara lingkungan dan penjaga, pelatihan dan jaminan kinerja. Dalam perkembangan lain, pihak manajemen sekolah telah bertemu dengan Seto Mulyadi, yang mengepalai Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk mendapatkan nasihat beliau dalam memperkuat program perlindungan anak di sekolah. Pembicaraan tersebut membuahkan hasil yang positif dan kami menantikan untuk bekerja sama lebih jauh dengan beliau dan organisasinya. Mengenai kasus kekerasan seksual yang dialami AK, JIS kembali menyatakan bahwa pihaknya terus berhubungan dengan keluarga murid yang terlibat dalam insiden pertama. "Sekali lagi, kami telah menawarkan dukungan dan bantuan penuh kepada keluarga selama mereka menghadapi keadaan yang sangat berat dan menyakitkan ini," tulis JIS dalam surat elektronik tersebut.
Edwin