Sinta Tantra Menuai Sukses Di Pasar Seni Internasional

By nova.id, Selasa, 22 April 2014 | 02:39 WIB
Sinta Tantra Menuai Sukses Di Pasar Seni Internasional (nova.id)

Kuncinya, saya sebagai seniman muda harus produktif dan sesering mungkin mengikuti pameran. Biasanya dari situ saya menerima banyak masukan dari kurator, seniman, atau penikmat seni. Saya juga menjalin relasi dan menjaring kesempatan lebih luas lagi untuk berkarya. Peluang ini semakin terbuka saat saya mendapat penghargaan bergengsi "Deutsche Bank Award in Fine Art" pada 2006, di mana saya mengaplikasikan karya seni ke sisi bisnis.

Lalu di mana letak ciri khas karya Anda?

Saya selalu menyatukan sisi feminin dan maskulin. Termasuk bentuk motif dan warna yang digabungkan dengan unsur orientalisme serta sisi dosmetik. Saya selalu menggunakan warna-warna cerah pada bidang gambar yang besar. Ini bisa terlihat di beberapa arsitektur dan galeri kota di beberapa negara Eropa.

Adakah yang paling berkesan?

Karya yang paling menantang adalah Canary Wharf, London. Lukisan di jembatan panjang di dermaga Canary Wharf ini terbentang di atas Sungai Thames sepanjang 300 meter di kawasan bisnis yang prestisius. Tiang-tiang yang kami gunakan untuk membuat lukisan tersebut ditanam di atas air dan dibangun lebih dari 2,5 bulan.

Jembatan tersebut diresmikan bertepatan dengan pelaksanaan Olimpiade London 2012. Saya bekerja dengan tim pelukis yang sangat berpengalaman. Sebagai sebuah hasil, lukisan ini adalah salah satu favorit saya sampai saat ini dan mungkin lukisan tersebutlah yang menjadi karya terbesar yang pernah saya kerjakan.

Pernah tidak merasa buntu dalam mencari ide?

Dalam semua pekerjaan pasti ada naik dan turunnya, hal yang paling penting adalah terus maju dan jangan pernah menyerah. Terkadang, pada saat saya merasa terlalu banyak yang dipikirkan, saya akan berjalan di taman, atau ke sebuah galeri. Melihat lukisan ataupun hasil seni memberikan saya pikiran baru mengenai hidup yang saya jalani.

Tapi intinya suka duka dalam berkarya itu sangat menyenangkan. Ketika sebuah proyek sudah selesai, saya bisa merayakan bersama teman-teman. Bagi saya, keluarga terutama ibu adalah pendukung yang terhebat. Ibu memberikan dukungan terhadap apa yang saya inginkan, hingga saya menjadi diri saya saat ini. Walaupun beliau hidup di negara yang jauh dari saya, tapi beliau selalu ada di saat saya senang maupun sedih.

Siapakah yang selama ini menginspirasi Anda?

Saya sangat terinspirasi oleh lukisan dinding Sol Le Witt. Mereka sebagian besar berfokus pada bentuk, geometri, warna dan minimalis. Namun, satu hal yang paling saya cintai adalah mereka semua berasal dari serangkaian instruksi atau blue print yang bisa dicontoh oleh orang lain, biasanya oleh asisten studio. Bagi saya, Sol Le Witt adalah sebuah konvensi modern yang menantang seorang seniman agar dapat menciptakan kreasi dari tangannya sendiri.

Adakah rencana untuk membuat karya seni di Indonesia?