Tren Bisnis Minuman Teh Mereguk Untung dari Seteguk Blend Tea

By nova.id, Kamis, 13 Maret 2014 | 07:46 WIB
Tren Bisnis Minuman Teh Mereguk Untung dari Seteguk Blend Tea (nova.id)

Masih dari Kota Kembang Bandung, MimiChan juga menjadi salah satu pilihan Thai tea yang wajib dicoba. Brand ini sebenarnya kependekan dari minum-minum chantique (cantik) yang dikembangkan oleh sekumpulan anak muda yang memiliki kecintaan yang sama dalam menikmakti Thai tea, yaitu Jodi (29), Alvi (29), dan Sarah (28).

"Mimichan sudah mulai jalan sejak 2011. Ketika itu kami jualannya masih eceran, misalnya pas ada acara seperti car free day, pensi, atau acara kampus. Mimichan juga sempat buka outlet di Trans Studio Mal Bandung, tapi kami belum punya perhitungan yang matang. Akhirnya tutup, karena bayar sewa yang terlalu mahal. Ini jadi pengalaman buat kami," cerita Sarah mewakili teman-temannya.

Bermodalkan uang patungan sebanyak Rp10 juta, tiga sekawan ini kemudian menyiapkan kebutuhan produksi dan alat-alat penunjang. "Itu termasuk properti yang untuk sekali produksi perlu bahan baku yang biayanya kira-kira Rp800 ribu. Pertama kali produksi, kami hanya membuat 50 cups dengan ukuran 400 ml, yang kami hargai Rp 10 ribu saja," cerita Sarah.

Soal rasa, Mimichan mengaku memiliki takaran dan sistem operasional produksi yang sudah pasti, sehingga siapa pun yang bertugas di bagian produksi akan selalu menghasilkan rasa yang sama. "Kami masih berbagi tugas, dua orang di bagian produksi dan satu orang untuk distribusi. Ya, sesuai tagline Mimichan, 'The Best Thai Tea in Town'. Kami ingin tetap terjaga kualitasnya," bangga Sarah.

Mimichan menyediakan berbagai varian rasa seperti green tea dan taro, walaupun fokus penjualan masih di rasa Thai tea original. "Kami menyediakan rasa tambahan agar konsumen loyal tidak jenuh. Ini juga permintaan dan masukan dari mereka. Sampai sekarang kami bersyukur produk kami masih diterima. Kami memang mengimpor daun teh dari Thailand sehingga rasanya lebih otentik dan berbeda dengan yang lain," kata Sarah.

Kini Mimichan sudah memilik 22 titik penjualan di Bandung sehingga memudahkan untuk mencarinya. "Dulu kami sudah sempat buka di Kemang, Jakarta, pakai sistem konsinyasi. Sayangnya belum bagus penjualannya, tapi sudah direncanakan ingin segera buka kembali dengan inovasi marketing yang berbeda," ujar Sarah optimis.

Sarah dan timnya percaya, Mimichan disukai selain lantaran volumenya lebih banyak dengan harga yang lebih murah. Rasa dan kekentalan Thai tea olahan mereka pun memiliki komposisi yang lebih pas. "Sudah diuji di Laboratorium Universitas Pasundan, Bandung, Thai tea kami bisa dikonsumsi dan tahan hingga 10-15 hari jika disimpan dalam kulkas," sahutnya.

Ke depan, lanjut Sarah, Mimichan ingin mewujudkan keinginan para reseller yang tertarik membuka usaha ini di berbagai kota besar. "Permintaan untuk buka outlet di Semarang dan Makassar sudah ada, tapi kami masih mencari solusi agar tak ada perubahan rasa. Ini, kan, produk susu yang punya daya tahan tidak lama, jadi penuh risiko. Sistemnya masih kami godok, semoga cepat bisa buka outlet di kota lainnya," harap Sarah.

Excite Tea

Lain lagi bagi Alvin dan Faisal yang memang sudah bercita-cita ingin berbisnis setelah menyelesaikan studi. "Sudah niat mau buka usaha yang perputaran uangnya cepat, jadi tidak membebani. Dan kami memilih untuk memproduksi minuman. Melihat pasar yang ada dan setelah survei, kami pilih bisnis Thai tea," kata Alvin (23), memulai cerita awal usaha dengan merek Excite Tea.

Tepat di awal tahun 2013 lalu, Alvin dan Faisal sepakat menggelontorkan modal pertama berjumlah Rp15 juta untuk biaya produksi dan perlengkapan membangun Excite Tea. "Kami semakin yakin menggeluti usaha ini, karena setelah survei ke beberapa restoran yang menyediakan Thai tea, ternyata olahan kami tak kalah enaknya," tutur Alvin yakin.

Dimulai dengan menjual minuman ini ke lingkungan terdekat seperti keluarga dan teman-teman, Excite Tea dipasarkan oleh Alvin dan Faisal secara kecil-kecilan. "Dulu produknya hanya dijual ke teman-teman kampus, teman SMA, lalu ikut acara-acara seperti bazar sampai acara pernikahan," cerita Alvin.

Setahun berjalan, kini Excite Tea sudah mulai menampakkan hasil. Mereka bahkan sudah mampu produksi sekitar 240 liter Thai tea per bulan. "Variannya Thai tea, green tea, taro, dan oolong tea. Harga juga masih sama, Rp10 ribu untuk ukuran 330ml dan Rp15 ribu untuk ukuran 600ml," papar Alvin.

Menurut Alvin, selama setahun ini Excite tea masih dalam tahap pengenalan produk dan mencoba mencari pelanggan tetap. Untuk mendapatkan Excite Tea, Alvin dan Faisal berkomunikasi lewat media sosial. "Kami terima pesanan lewat akun Twitter dan Line, juga melayani permintaan yang tertarik mencoba Excite Tea," ujar Alvin berpromosi.

Tak hanya memperkenalkan Excite Tea, kini Alvin dan Faisal juga konsen mengembangkan sub brand dengan nama Teh Tarik Mang. "Untuk mendapatkan Excite Tea dan Teh Tarik Mang, bisa dicari di Universitas Indonesia yang tersebar di lima lokasi, serta di Global Islamic School," ujar Alvin dengan bangga. Alvin juga membuka kesempatan bagi yang tertarik bekerjasama dengannya untuk mengembangkan bisnis teh yang dibangunnya bersama Faisal.

Swita A Hapsari