Uniknya Cita Rasa Bolu Rambutan

By nova.id, Rabu, 15 Januari 2014 | 11:28 WIB
Uniknya Cita Rasa Bolu Rambutan (nova.id)

Uniknya Cita Rasa Bolu Rambutan (nova.id)

"Bolu rambutan dari Toko Royyan milik Ina dan Ruspan sudah mulai disukai para pelancong asal negeri tetangga. Malaysia dan Singapore. (Foto: Debbi / NOVA) "

Kota Binjai yang terletak sekitar 40 km dari Medan (Sumut), terkenal sebagai penghasil buah rambutan. Bahkan kini rambutan tak hanya nikmati begitu saja, melainkan bisa dijadikan bahan dasar pembuatan kue bolu, pai, brownies, dan muffin. Yafrina Ediani (45) dan Ruspan Tanjung (45) adalah pasangan asal Binjai yang pertama kali mencoba mengolah rambutan menjadi aneka kue dengan rasa yang unik sekaligus lewat.

Yafrina Ediani dan suaminya Ruspan Tanjung memberanikan diri mengolah buah rambutan jadi berbagai macam bolu. "Toko merangkap pabrik di Jalan St. Hasanuddin kami namakan Royyan Rambutan House. Royyan artinya Pintu Syurga yang saya ambil namanya dari Al Quran," kata wanita yang kerap disapa Ina di sela-sela melayani pembeli.

Sebenarnya, kata Ina, pemilik asli Royyan adalah kerabat suaminya, pasangan Roy dan Dede asal Medan. Namun, "Saya dan suami diberi kepercayaan untuk mengelola toko bakery and cake ini di Binjai. Saya yang membuat semua bolu-bolu ini. Saya dan suami juga jadi manajer Toko Royyan ini, sekaligus memproduksinya," ujar ibu tiga anak ini lagi.

Menurut Ina, Toko Royyan terbilang masih baru di Binjai. "Toko ini baru dibuka Mei lalu, bertepatan dengan ulang tahun Kota Binjai. Diresmikan oleh Walikota Binjai dan Ketua Tim Penggerak PKK Binjai Hj. Lisa Andriani M. Idaham. Sebelum menjual bolu rambutan ini, kami hanya menjual bolu biasa, juga roti, kue kering, kue basah dan lainnya," terang Ina.

Namun, lanjut Ina, saat bertemu walikota ia dibisiki, "Kenapa tak dibuat saja oleh-oleh khas Kota Binjai seperti bolu dari buah rambutan. Apalagi Binjai terkenal sebagai penghasil buah rambutan hingga ke seluruh pelosok Indonesia bahkan luar negeri," kata Ina menirukan ucapan pak Wali.

Dari ide yang tak terduga itu, Ina mulai bereksperimen. Lantaran kota ini adalah kota rambutan, "Jadi untuk pengadaan bahan bakunya tak sampai kewalahan. Setiap saat buah rambutan selalu ada di Binjai. Tak susah mendapatkannya. Soalnya masyarakat Binjai selalu menanam pohon rambutan di depan rumahnya."

Bila Ina butuh rambutan, tinggal pesan saja pohon rambutan sebanyak 1 hektar kepada petani rambutan. Biasanya, satu ikat rambutan dihargai Rp5 ribu hingga Rp20 ribu. "Buah rambutan yang bagus, yang buahnya bisa tercopot dari bijinya dengan mulus," kata Ina.

Kota Binjai, sejak dulu memang dijuluki Kota Rambutan. "Di Binjai memang banyak terdapat pohon rambutan. Tapi saya rasa, baru saya saja lah satu-satunya di Indonesia yang mengolah rambutan jadi bolu," ujar Ina bangga, serayamenjelaskan sehari-harinya ia mampu membuat bolu rambutan dalam lima varian rasa sebanyak 200 kotak kemasan.

Lima Varian Rasa

Ya, ada lima varian rasa bolu rambutan yang diproduksi oleh Ina. Yakni Bolu Rambutan Binjai, Pai Rambutan, Brownies Rambutan, Chocobin Rambutan, dan Mufin Rambutan. "Untuk harganya, rata-rata dibanderol Rp25 ribu per kotak. Harganya standar saja, yang penting konsumen bisa mencicipi rasa bolu rambutan ini," ujar Ina setengah berpromosi.

Wanita yang memang berasal dari Binjai ini merasa yakin dengan bisnis bolu rambutannya. Apalagi, dalam waktu dekat sudah ada permintaan dari hotel dan sejumlah objek wisata yang memesan bolu rambutan kepadanya. "Di sekitar Kota Binjai ini banyak terdapat objek wisata, seperti Bukit Lawang, Tangkahan, dan lainnya. Sudah ada pesanan bolu ini akan dijual di sana. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah setempat," ujar Ina yang mengaku memberi kesempatan kepada para UKM untuk menitipkan produknya ke Toko Royyan.

Semua bolu rambutan yang dijualnya itu merupakan buatan tangan Ina dibantu tujuh karyawan dapurnya. Ina memang memiliki hobi memasak dan mengawali bisnis menjadi pengusaha katering, sehingga ketika memulai berbisnis kue, Ina tak merasa canggung lagi. "Semua yang saya kerjakan ini nyambung saja, pada dasarnya berbisnis di bidang kuliner," katanya sambil tersenyum.