Kisah Unik Selebriti dan Makhluk Gaib (1)

By nova.id, Senin, 15 Desember 2014 | 05:40 WIB
Kisah Unik Selebriti dan Makhluk Gaib 1 (nova.id)

Kisah Unik Selebriti dan Makhluk Gaib 1 (nova.id)

"Sara Wijayanto mengaku terus berusaha untuk menyelarasakan diri dengan keberadaan makhluk halus. (FOTO: INTAN Y. SEPTIANI/NOVA) "

Tabloidnova.com - Sering menyaksikan program televisi yang kerap memperlihatkan sejumlah orang kerasukan? Di antara pembawa acara program-program 'menyeramkan' itu, biasanya ada pula sosok cantik yang ternyata dapat berkomunikasi dengan para makhluk gaib. Dua antaranya adalah penyanyia asal Bandung Risa Saraswati dan selebriti cantik Sara Wijayanto.

Berikut pengalaman mereka saat bersentuhan dengan dunia mahkluk gaib:

Sara Wijayanto:  Tak Pernah Berhenti Selaraskan Diri dengan Makhluk Beda Dunia

Ternyata, selebriti cantik Sara Wijayanto, yang belum lama ini melepas masa lajang dan menikah dengan ilusionis Demian Aditya, memiliki kemampuanyang kuat dalam melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus. Dan menurutnya, hal itu merupakan 'warisan' dari leluhurnya.  

"Iya, bisa dibilang keturunan dari nenek saya, dari pihak Ibu. Kehidupan spiritual Nenek memang sangat tinggi dan dia sering cerita tentang keberadaan makhluk halus semasa saya, saudara, dan sepupu-sepupu masih kecil. Jadi sebenarnya saya sudah terbiasa dengar soal itu sejak kecil," papar Sara saat ditemui tabloidnova.com di sebuah stasiun teve.

Dan pertama kali dirinya melihat makhluk halus, kata Sara, saat berusia sekitar 8 tahun. Hanya saja saat itu, menurut Sara, sang makhluk halus yang memperlihatkan diri kepadanya sekadar datang dan pergi. "Soalnya saya sempat menolak, karena takut. Saya mulai bisa melihat jelas makhluk gaib lagi di usia 17 tahun."

Sejak itu, Sara mengaku, kendati tak terlalu sering melihat wujudnya, ia mulai bisa mencium bau-bauan dan mendengar suara-suara aneh. "Saya merasa, semakin bertambah usia, semakin sering intesitasnya untuk bisa melihat makhluk halus itu. Sejak usia 17 tahun, kemampuan saya semakin kuat rasanya," kata wanita berambut panjang ini lagi.

Semula, Sara tak ingin terlalu memikirkan keberadaan makhluk beda dunia itu. "Awalnya sekadar tahu saja dan berpikirnya, oh saya bisa melihat dan mendengar mereka. Walaupun tidak semua dari mereka berwujud mengerikan, tetap saja rasanya takut. Lalu, di usia 25 tahun kemampuan itu semakin kuat. Saya pikir, mungkin ini kemampuan yang diberi oleh Tuhan, tapi saya bingung karena enggak ada yang membimbing," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, orang-orang disekelilingnya tak semua bisa memercayai apa yang dilihatnya dengan mata batinnya itu. "Memang enggak mudah mengatasinya. Semasa SMP, saya masih ingat banget, pernah lihat makhluk halus di sekolah. Waktu saya bilang sama teman-teman, mereka enggak percaya dan mereka pikir, saya gila," kenangnya.

Untungnya, ibunda Sara cukup terbuka dan bisa menerima kemampuan unik yang dimiliki putrinya itu. "Ya, mungkin karena Nenek juga punya kemampuan itu, jadi keluarga, sih, bisa lebih menerima ketimbang orang lain. Tapi karena enggak ada yang membimbing secara khusus, akhirnya saya pendam sendiri saja kemampuan ini."

Selanjutnya, kata Sara, ia mulai secara total menerima keunikan yang dimilikinya saat sudah berusia 30 tahun. "Sejak itu saya mulai bisa mengendalikan energinya dan menerima, Saya pikir, ya, sudahlah ini memang sudah bagian dari hidup saya. Jadi bersyukur saja, toh tidak semua orang bisa dan punya kemampuan seperti ini."

Menurut Sara, lebih sering bertemu arwah para leluhurnya yang kerap memberinya wejangan tentang kebaikan. "Bisa lewat mimpi atau datang seperti bertemu langsung dan tatap muka. Tapi mereka tidak selalu bicara secara verbal, kadang memberi gambaran seperti film. Bukan berupa ramalan tentang masa depan, tapi memberi peringatan agar saya bisa belajar lebih ikhlas dan sabar,. Pesan dan nasihat itu terus yang selalu dikatakan oleh mereka," ungkap Sara.

Nah, Sara menambahkan, ia baru mulai bisa berkomunikasi dengan makhluk halus ketika dirinya terlibat dalam acara televisi yang memperlihatkan cara berkomunikasi dengan makhluk halus. Yakni program Misteri Tukul Jalan Jalan (MTJJ) dan Masih Dunia Lain (MDL) yang tayang setiap minggu di Trans 7.

"Saat syuting Misteri Tukul Jalan Jalan, saya bertemu seorang penyanyi dan penulis asal Bandung yang ternyata juga punya kemampuan seperti saya, namanya Risa Saraswati. Sejak kenal Risa, kami langsung klik. Saya seperti mendapat teman senasib sekaligus arahan cara berkomunikasi dengan makhluk gaib. Risa memberi saran, coba untuk lebih mendengarkan mereka, lalu saya tulis hasil komunikasinya," paparnya.

Sejak itulah Sara bersahabat dengan Risa, terlebih nama mereka sama-sama Saraswati (nama asli Sara, Red.). "Berkat saran Risa juga saya akhirnya bisa lebih dekat komunikasinya dengan para makhluk halus. Saya juga rasanya jadi lebih sensitif. Bahkan tak jarang para makhluk halus itu curhat ke saya, terutama ketika saya syuting ke luar kota."

Selama syuting MTJJ dan MDL, Sara mengaku, banyak sekali pengalaman unik yang dialaminya. "Pernah sewaktu syuting di lereng Gunung Merapi di Yogyakarta, walaupun sudah izin ke sesepuh di sana, tiba-tiba saya minta rokok dan kopi panas. Rokok dan kopinya langsung habis seketika. Padahal, saya tidak merokok, lho! Rasanya saya masih sadar tapi sebagian tubuh saya dimasuki seseorang. Jadi saya bisa melihat siapa yang masuk ke tubuh saya," kata Sara.

Selama berkomunikasi dengan sang makhluk halus yang merasukinya, lanjut Sara, dirinya sambil bicara mengenai kegelisahan makhluk itu mengenai keserakahan manusia. "Kata dia, sayang sekali manusia banyak menyalahgunakan alam dan sejarah. Dia mengeluh, katanya sejarah itu baik, jadi jangan disalahgunakan. Dia juga menyarankan, kalau berdoa jangan ke kami, karena kami masih banyak tugasnya. Begitu katanya," tutur Sara.

Biasanya, kata Sara, setelah dimasukin arwah atau makhluk halus, tubuhnya akan terasa capek. "Terutama kalau sudah sampai ke rumah sehabis syuting, rasanya capek banget. Tapi Alhamdulillah, enggak sampai sakit. Soalnya datang ke tempat itu, kan sudah izin dulu, enggak masuk sembarangan. Dan saya juga sudah melatih diri agar terus waspada dan tetap terkendali. Jadi enggak bisa sembarangan kerasukan juga."

Oleh karena itu, Sara mengaku sangat memilih siapa saja makhluk halus yang bisa masuk ke tubuhnya, saat harus berkomuniaksi dengan mereka selama syuting. "Biasanya yang masih ada garis keturunan atau leluhur yang bisa masuk. Kalau pun ada yang mau komunikasi dan masuk ke tubuh saya, harus dipilih. Kalau saya mau, baru bisa, jadi bisa menolak juga."

Dan untuk bisa mengendalikan diri dari para makhluk beda dunia itu, Sara mengaku sampai detik ini tak pernah berhenti untuk terus berusaha menyelaraskan diri dengan mereka. "Soalnya, hal seperti ini enggak main-main. Kita, kan, enggak pernah tahu, karena ada juga yang jahat. Seram sekali, pokoknya."

Saat ini, Sara juga ternyata sudah bisa membantu orang yang kerasukan. "Sebenarnya masih belajar, sih. Kalau memang sanggup, saya coba bantu. Senang juga, rasnaya bisa bantu orang lain. Walaupun pada dasarnya menyeramkan. Soalnya aku malas kalau mereka tiba-tiba mengikuti sampai ke rumah. Mungkin mereka enggak bermaksud jahat, mungkin merasa nyaman dengan kita."

Sara pun mengaku sempat kecolongan akibat dirinya sedang capek dan kurang waspada atau lengah. "Iya, hantunya sempat nyangkut di rumah. Sampai heboh, soalnya tiba-tiba teve dan alat-alat di rumah menyala sendiri. Akhirnya saya usir dengan cara dialog dan meditasi. Tapi semampu saya saja, kalau ternyata enggak bisa, biasanya saya minta tolong guru spiritual."

Dan setelah menikah, Sara mengaku, Demian pun kini mulai memercayai kemampuannya. "Awalnya dia juga sempat enggak percaya. Tapi lama-lama dia percaya, bahkan mulai merasakan dan melihat apa yang saya lihat. Walaupun kata dia, enggak sejelas seperti yang saya lihat. Intinya, dia bisa menerima kekurangan, kelebihan, dan keanehan saya."

Apakah akan ada rencana berkolaborasi dengan suami? "Hmm, dulu sempat juga, sih, sekali bikin kolaborasi antara sulap dan kemampun saya berkomunikasi dengan makhluk halus. Tapi belum dieksplorasi lagi, karena sebetulnya saya, kan, enggak bisa sulap. Ha ha ha.... Apalagi bidang kami beda. Tapi, saya pikir bisa saja, suatu hari nanti kami berkolaborasi," pungkas Sara.

Intan Y. Septiani