Kisah Pahlawan Perbudakan dari Lampung

By nova.id, Jumat, 10 Mei 2013 | 11:57 WIB
Kisah Pahlawan Perbudakan dari Lampung (nova.id)

Kisah Pahlawan Perbudakan dari Lampung (nova.id)

"Foto : Henry "

Terbongkarnya kasus perbudakan buruh pabrik wajan atau kuali di Desa Lebak Wangi, Tangerang, tak lepas dari peran kepala desa Blambangan, Lampung Utara, Sobri. Saat ditemui di Blambangan, Sobri mengisahkan, ia tahu 9 warganya kerja jadi buruh di Tangerang berkat laporan dari Junaidi, buruh yang berhasil kabur ke kampung halamannya.

 "Tanggal 25 April lalu, Junaidi ditemani kepala lingkungan, lapor ke saya masalah situasi kerja di pabrik kuali di Tangerang. Junaidi cerita masih ada 7 warga saya yang kerja di sana dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka kerap disiksa dan diperlakukan tidak semestinya. Nah, Junaidi kabur karena tertekan," kisah Sobri.

Sebelumnya, rekan Junaidi bernama Andi Gunawan yang sama-sama satu kampung halaman, sudah berhasil kabur sekitar setengah bulan sebelumnya. "Namun, Andi tidak berani lapor karena masih merasa ketakutan."

Sobri melihat kondisi Junaidi yang mempihatinkan. Ia pun melakukan koordinasi dengan Polsek Abung Selatan. Oleh Kapolsek, Sobri disarankan langsung ke pabrik di Tangerang. "Saya berhasil masuk pabrik. Saya sempat bertemu dengan lima warga saya."

 Kepada Sobri, kelima buruh pabrik asal Lampung itu, mengaku senang bekerja di sana. "Katanya enak dan sudah betah. Mereka tak mau pulang. Namun, melihat kondisi mereka yang memprihatinkan dan cara bicara, saya yakin mereka sebenarnya dalam tekanan. Meski begitu, saya tidak bisa memaksa mereka untuk pulang," papar Sobri.

Sobri tak patah harapan. Ia bertekad menyelamatkan warganya, apa pun taruhannya. Hari itu  ia pulang ke Lampung. Ia pun mengajak Junaidi dan Andi lapor ke Polres Lampung Utara. Sobri juga koordinasi dengan Pemkab Lampung Utara. "Pak Kapolres memerintahkan empat anggotanya untuk menyerahkan berkas ke Polresta Tangerang, sekaligus mengawal kami. Saya bersama Junaidi dan Andi pun berangkat ke Tangerang," kisah Sobri.

Sobri begitu cerdik. Sebelum me limpahkan berkas, ia lapos ke Kontras. Sebenarnya lembaga ini tak berkaitan langsung dengan soal buruh. Namun, Sobri yakin lembaga ini bisa menjadi jembatan. Oleh Kontras, Sobri juga diminta lapor ke Komnas HAM. Kedua lembaga inilah yang untuk selanjutnya koordinasi dengan jajarankepolisian. 

Sampai akhirnya Jumat (3/5), polisi menggerebek pabrik dan sekaligus sudah menetapkan beberapa tersangka, termasuk Yuki Irawan sang pemilik. Sobri pun lega berhasil menyelamatkan warganya. "Sekarang anak-anak kami sudah kembali ke kampung halaman. Tugas saya selanjutnya, adalah membantu mereka untuk memulihkan kondisi jiwa dan fisiknya.

Henry