Teddy alias Toyeng dituduh melakukan pencabulan seorang gadis cilik yang masih tetangganya sendiri di Jakarta Timur. Kasus ini sempat mencuat beberapa waktu lalu lantaran selama proses hukum hingga persidangan, Teddy tidak ditahan.
Hal ini yang membuat keluarga korban berang. Apalagi setiap pulang sekolah, korban selalu lewat depan rumah pelaku dan sering berpapasan. Ini yang membuat korban menjadi trauma.
Namun setelah banyak mendapat sorotan media, akhirnya Teddy ditahan. Giliran keluarga Teddy yang gelisah. Apalagi mereka tak yakin, anaknya berbuat asusila seperyinyang dituduhkan jaksa.
"Teddy itu anaknya enggak begajulankok, pendiam, kelakuannya biasa-biasa aja, enggak pernah nakal ataunberantem sama teman-temannya. Kalo keluar malam begadang ya paling nonton bola, gitaran, kalo nakal nyolongatau yang enggak-enggak itu enggak ada, bener dah," jelas Alfa saat ditemuitabloidnova.comusai sidang dengan agenda pledoi di PN Jaktim, Kamis (18/4).
Ditambahkan oleh ibu tiga anak ini, Teddy bukan anak yang berani berbuat macam-macam. "Teman-teman main juga paling main bola, seumur hidup dia ya bermasalah ya baru kali ini saja," katanya lagi.
Setahu Arfa memang Teddy sering main di warnet milik orang tua korban dan hubungan sebelum peristiwa yang di tuduhkan semua baik-baik saja. "Sebelum ada kasus ini hubungan keluarga kami baik bahkan dekat, ibu korban baik, saya aja suka beli di wartegnya. Setelah ada kasus itu, memang jadi renggang, bukan gimana tapi takut nanti malah jadi masalah.Tiap hari pun saya ketemu di tukang sayur," ujar nenek 3 cucu ini.
Nasi sudah menjadi bubur,Arfa pun harus menghadapi semua persidangan dan proses hukum yang masih bergulir.
"Dari awal maunya damai tapi ternyata jalur hukum yang mereka pilih. Saya pasrah tunggu keajaiban dari Allah saja sudah," tandasnya.
Hingga kini Arfa meyakini nalurinya sebagai seorang ibu mengatakan tak mungkin anaknya berbuat asusila seperti itu.
Itu sebabnya sejak anaknya ditahan, perasaan jadi tak serba tak enak. "Hati saya menjerit. Tapi ya bagaimana, kami sudah berusaha sekuat tenaga, kenyataannya tetap begini. Teddy tetap ditahan."
Swita