Inilah Kronologi Pembunuhan Imam

By nova.id, Kamis, 21 Maret 2013 | 10:38 WIB
Inilah Kronologi Pembunuhan Imam (nova.id)

Inilah Kronologi Pembunuhan Imam (nova.id)

"Foto: Laili/NOVA "

Awal maret,  TD  bertemu dengan IW alias AS alias EN di tempat biliard. TD memang dikenal jado main biliard. Rupanya di tempat itu juga mereka sepakat untuk "mengerjai" rekan kerja juga atasannya Imam Assyafii.

Berhubung AS sedang memiliki kebutuhan, dirinya tak menampik ajakan TD. Selanjutnya, TD merencanakan melakukan pada hari Jumat (15/3).  Pada hari Kamis (14/3), TD  menyampaikan pada Imam untuk melihat lelang komputer harga murah yang kabarnya diadakan pada hari Jumat sampai Minggu. Setelah Imam sepakat, TD kemudian menghubungi AS untuk menunggu di tempat yang dijanjikan di Pondok Kopi.Sayang, pada hari Jumat (15/3) ternyata Imam tidak bisa pergi. Rencana tersebut batal.

Pada hari Sabtu, Imam mendadak menghubungi TD untuk melaksanakan niat awal pergi ke lelang komputer. Pada Imam, TD mengatakan jika ada salah seorang rekannya yang mengetahui lokasi lelang komputer tersebut. Imam mengizinkan TD mengajak rekannya yang tak lain adalah AS.

Pada hari Sabtu (16/3) itu, Imam pergi sejak pukul 11.00 WIB dengan terlebih dahulu menjemput TD.  TD kemudian menggantikan Imam menyetir mobil Grand Vitara berplat B 531 EV. Berdua kemudian mereka menjemput AS di Bekasi. AS masuk ke mobil dan duduk di belakang korban. TD segera mencari rute melewati jalan-jalan kampung yang sepi lalu masuk ke tol.

Sejak mobil mulai berjalan, AS sudah langsung beraksi menjerat  korban. Korban sempat menelepon salah seorang karyawannya yang kemudian diketahui bernama Imam Robani sekitar pukul 13.00 WIB. Imam Robani mendengar atasannya tersebut berteriak meronta-ronta. Rupa-rupanya Imam Assyafii saat itu sedang meregang nyawa dijerat kawat sling oleh AS.

Saat dijerat, kaki Imam sempat menendang kemana-mana. Lalu, TD pun sempat menepikan mobil dan membantu AS mengikat kaki Imam. Kebetulan mobil korban memang berkaca gelap dan ada gorden sehingga tidak kelihatan dari luar.  

Saat menjerat Imam, TD dan AS memaksa Imam untuk memberitahukan pin ATM nya. Lalu Imam dihabisi hingga setengah mati. Korban lalu dipindahkan AS ke bagian belakang mobil dan AS sendiri pindah ke kursi depan bersama TD.

Selanjutnya, mobil diarahkan ke Bandara Soekarno-Hatta karena  pada dasarnya TD dan AS tidak memiliki tujuan kemana-mana. Setelah memarkir mobil di Terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, kedua pelaku kemudian turun dari mobil dan pergi dengan menggunakan taksi. Keduanya langsung menuju Mangga Dua untuk menguras ATM korban. Pada Sabtu 15.00 WIB, pelaku menarik uang sejumlah Rp 10.000.000,- dari mesin ATM BCA di WTC Mangga Dua Jakarta. Lalu, tersangka AS pergi ke toko emas di ITC Mangga Dua membeli emas dengan kartu debit BCA korban senilai Rp 40.000.000,- .

Setelah itu, AS kembali ke TD dan membagi hasil pengurasan harta Imam di  rekeningnya. Keduanya lalu berpisah.  TD sendiri kemudian  langsung pulang dan mengajak istrinya SM pergi ke Kuningan.

Laili