Masih menurut DS, beberapa saat terakhir Davina tak mau lagi tidur bersamanya dalam satu kamar. Davina pilih tidur dengan neneknya, Hermiyati (ibunda DS) di depan televisi di ruang keluarga. "Sejak saat itu jadi enggak keurus," ujar DSD.
Sedangkan luka biru dekat mata dan dahi, DS mengaku tidak tahu sama sekali soal hal tersebut. "Saya justru dengar dari ibu waktu di ruangan penyidik kalau luka itu ada saat saya sedang bekerja dan belum pulang," kilah DS.
Lain lagi soal luka merah-merah di wajah Davina saat dibawa ke bidan dan Siloams Hospital, DS mengaku jika merah-merah yang masih ada di pipi Davina adalah perbuatannya. "Ya itu karena saya sempat tampar dia (Davina) dua kali karena tidak mau bangun. Saat saya tampar kena kuku-kuku saya yang memang agak panjang. Tapi waktu menampar itu enggak kencang, merah-merah karena kuku-kuku itu," ujarnya membantah jika dirinya menganiaya Davina.
Ketika disinggung mengapa DS tidak menangis jika mengingat Davina sudah meninggal dunia, DS menyatakan, "Apa orang menyesal harus menangis ya? Belum tentu, kan, kalau menangis almarhumah bisa balik (hidup) lagi. Kan, tidak perlu menyesal seperti itu (menangis)."
Kendati demikian, DS mengaku menyesalkan jika 5 bulan pernikahannya dengan Agus Wasito (36) ayah kandung Davina, berujung seperti ini. DS juga mengaku sebelum terjadinya 'kecelakaan' hingga Davina meninggal, dirinya sempat ribut dengan Agus hingga suaminya tersebut hendak kabur membawa serta Davina.
"Tapi ayahnya Davina, sejak saya masuk ke RS Harapan Mulia (pingsan setelah ditahan di Polresta Tangerang, red.), dia sama sekali tidak membantu saya. Sampai yang menggotong saya waktu pingsan setelah di Polresta Tangerang adalah pengacara saya bapak Julian. Sampai balik ke polres pun dia tidak menghubungi saya," ungkap DS menyesalkan sikap suaminya tersebut.
Padahal, masih menurut DS, dirinya sudah rela dipersunting duda beranak satu itu demi memelihara anaknya. Belum lagi, perangai Agus yang sempat overprotektif dan pencemburu terhadap dirinya sudah dimaafkan. DS hanya berharap ibunya yang diperkirakan masih tinggal di rumah kontrakan yang sudah dibayarnya, dapat tenang dan tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Laili